Jakarta – Indonesia memang memiliki basis penggemar Avenged Sevenfold yang sangat besar. Popularitas lagu 'Dear God' di negara ini menjadi bukti betapa mendalamnya pengaruh musik Avenged Sevenfold di kalangan penggemar Indonesia.
Lagu ini bahkan diaransemen ulang dalam berbagai genre, termasuk dangdut, yang merupakan salah satu genre musik paling khas di Indonesia.
Reaksi Matt Shadows Denger Lagu 'Dear God' Versi Dangdut
- TikTok @medcom_id
Menilik dari unggahan video di akun TikTok @medcom_id, vokalis Avenged Sevenfold, Matt Shadows diperkenalkan dengan salah satu versi dangdut dari lagu 'Dear God'.
Responsnya pun sangat positif, ia memuji melodi dan vokal dalam aransemen tersebut. Ia juga mengapresiasi keunikan musik dangdut.
"Keren, melodinya keren. Vokalnya jelas," respons Matt dikutip pada Kamis, 30 Mei 2024.
"Terdengar luar biasa. Keren. Sangat unik. Sangat keren. Luar biasa," ungkap Matt.
Matt Shadows juga diberi kesempatan untuk mendengar beberapa lagu Indonesia lainnya, seperti 'What Do You Like' dari band rock legendaris AKA, 'Doy' dari Kangen Band, dan 'Windu & Defrina' dari White Shoes & The Couples Company.
Pengalaman ini tampaknya memberikan pandangan yang lebih luas kepada Matt tentang keragaman musik di Indonesia.
Sebagaimana diketahui, kunjungan Avenged Sevenfold ke Indonesia ditandai dengan konser di Stadion Madya - Gelora Bung Karno pada 25 Mei 2024.
Konser ini menjadi momen bersejarah bagi penggemar Indonesia karena untuk pertama kalinya dalam 15 tahun, band ini membawakan kembali lagu 'Dear God' secara langsung.
Profil Singkat Avenged Sevenfold
Avenged Sevenfold, sering disingkat menjadi A7X, merupakan sebuah band heavy metal Amerika yang berasal dari Huntington Beach, California.
Band ini dibentuk pada tahun 19991 dan terdiri dari vokalis M. Shadows, gitaris ritme Zacky Vengeance, gitaris utama Synyster Gates, bassis Johnny Christ, dan drummer Brooks Wackerman.
Awal karir Avenged Sevenfold ditandai dengan suara metalcore pada album debut mereka, “Sounding the Seventh Trumpet”, dan suara ini berlanjut hingga album kedua mereka, "Waking the Fallen".
Gaya band ini berevolusi pada album ketiga mereka dan rilis label besar pertama mereka, “City of Evil”, menjadi gaya heavy metal yang lebih tradisional.