JagoDangdut – Sosok Lesti Kejora berhasil menembus belantika musik dangdut tanah air. Sejak menjadi jawara Dangdut Academy musim pertama di tahun 2014, namanya terus meroket. Kualitas vokal dan cengkok sang biduan mampu membuat dangdut kian dikagumi bahkan diakui daya tariknya sampai ke mancanegara.
Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana perjuangan serta apa yang dilalui Lesti sampai berada di kesuksesan ini. Lewat tayangan KEPOIN, di channel YouTube, TRANS7 OFFICIAL pada, 5 April 2019 silam, ayah Lesti mengakui bakat anaknya itu terlihat sejak masih sangat kecil. Cengkok yang menjadi khas musik dangdut pun terdengar jelas.
"Lesti waktu TK udah nyanyi-nyanyi, walaupun sepotong-potong, tapi jelas. Dan ada cengkoknya juga."
"Udah mau masuk ke SD, dia bisa menguasai berapa lagu gitu. Dari lagu Elvi Sulkaesih sama Evi Tamala," kata Endang Mulyana.
Melihat kemampuan Lesti, sang ayah punya harapan. Ia ingin anaknya bisa rekaman. Menyalurkan bakat bernyanyi yang dimiliki. Tapi, karena masalah materi, harapan tersebut tidak terlalu dipaksakan. Endang Mulyana berusaha dengan cara lain, yaitu membelikan kaset berisi lagu dangdut, supaya Lesti bisa belajar dan mengembangkan bakatnya.
Baca juga: Viral Video Rizki '2R' Minta Restu Nikah Muda Ke Ayah Lesti Kejora!
"Dari situ saya punya harapan juga. Ya, mungkin kalau ada nasib nanti saya pengin dia rekaman," ucap ayah 3 anak itu.
"Ya alhamdulillah, dari situ saya arahkan. Saya belikan kaset, cd. Setiap lagu yang bisa membangun vokalnya dia. Setelah hafal baru diajak manggung," sambungnya.
Tanpa latihan dengan guru vokal ternama, bakat Lesti terasah secara sendirinya. Ia juga memulai pendapatan dengan bayaran hanya sejumlah Rp20 ribu. Penghasilannya terus naik, sampai ada yang berani kasih harga Rp150 ribu. Tapi, dibalik jumlah yang ditawarkan itu, terdapat cerita menarik.
Menerima untuk bernyanyi di suatu tempat, mereka harus menyusuri jalan yang tidak mudah. Meski demikian, mereka tetap semangat karena diimingi bayaran Rp150 ribu tersebut. Secara mengejutkan, selesai manggung jumlah uang yang diterima hanya Rp75 ribu. Bayaran Lesti dipotong secara sepihak.
"Dari awal manggung dia dibayar 20 ribu. Naik ke kelas 2, kita udah mulai nyebrang dari kecamatan ke kecamatan lain. Sampai nanjak gunung. Pas waktu itu musim hujan. Sempat jalannya longsor, sepeda motor kita sampai digotong sama orang. Tapi pas nyampe disana yang bayarannya tadinya udah mau 150 ribu, karena ada sesuatu disana, panggungnya katanya ada masalah, kita cuma dibayar 75 ribu," ungkap Endang Mulyana.