Fakta Sebelum di Soneta, Sosok Almarhum Dadi Sempat Jadi Polisi - JagoDangdut

Fakta Sebelum di Soneta, Sosok Almarhum Dadi Sempat Jadi Polisi

Rhoma Irama dan Soneta
Sumber :
Share :

JagoDangdut – Meninggalnya salah satu personel grup band dangdut Soneta, memang membuat hati Raja Dangdut Rhoma Irama merasa terpukul. Sebab sang Peniup Terompet almarhum Sri Dadi Bambang Handoko, sudah puluhan tahun bergabung dengannya. Sehingga rasa bela sungkawa sedalam-dalamnya, telah disampaikan Rhoma melalui foto lama yang dipajang di Instagram.  

Namun dalam perjalanan karirnya, lelaki yang kerap dipanggil Dadi ini bukanlah berasal dari kalangan musisi yang sesungguhnya. Melainkan seorang Polisi berpangkat Kopral dengan bakat bermain musik yang handal. Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh almarhum dalam sebuah video yang diunggah pada 12 Juli 2014, oleh Ramdansyah Bakir ke dalam akun YouTube miliknya. 

Dalam video tersebut, Ramdansyah menanyakan tentang rumor jika Dadi adalah bekas seorang Anggota Kepolisian di Polres Jakarta Pusat. Sebelum menjawab pertanyaan, Sri Dadi menerangkan bahwa sejak ia mulai bergabung dengan Soneta sejak tahun 1982, dan dirinya sudah menjadi Polisi. 

"Saya masuk soneta itu bulan Oktober apa ya kalo gak salah tahun 82, itu saya udah jadi Polisi. Pangkat terakhir Kopral di Sabhara Jakarta Pusat, Polres-nya, tapi saya ditugaskan di Polsek Tanah Abang tahun 85 - 87," ungkap almarhum Sri Dadi Bambang Handoko. 

Baca juga yuk: Rhoma Irama Berduka, Peniup Trompet Soneta Meninggal Dunia

Baca juga yuk: Buang Imej Trio Macan, Chacha Sherly Ubah Total Penampilan

Diketahui sebelumnya, Dadi menjadi personel Soneta di formasi ke-3 sebagai peniup terompet yang di dalamnya ada Rhoma Irama (gitar-vokal), Nasir (mandoline), Hadi (seruling), Riswan (keyboard), Ayub (tamborine), Wempy (rythm), Chovif (kendang/drum), Popong (bass), Subiyanto (saxofon tenor), dan Farid (saxofon alto).   

Lebih lanjut dalam interview-nya personel grup musik legenda ini menjelaskan, bagaimana caranya ia membagi waktu saat bertugas menjadi aparatur negara dan menjadi personel Soneta. 

"Ya kalo ada show panjang atau job, kita izin dulu. Dikasih (waktu) tapi tidak boleh lama, hanya beberapa hari bukan minggu. Ke sana-nya kita Desersi (mangkir dalam bertugas)," jelas Dadi. 

Namun karena terus menerus merasa tugasnya sebagai Abdi Negara terbengkalai. Sri Dadi memutuskan untuk mengundurkan diri pada tahun 1992, dan mendapat persetujuan satu tahun kemudian. 

"Itu selalu begitu, sampe terakhir 92 - 93 saya mengajukan berhenti. Mengajukan berhenti sampe bikin surat permohonan keluar7 kali baru dapat. Tahun 92 - 93 total di Soneta. Dari pada saya di Kepolisian selalu banyak desersi, lebih baik kita mengundurkan diri saja," ucapnya.   

Semenjak itu, hingga saat akhir hayatnya 17 Februari 2020 kemarin, Sri Dadi sudah bergabung selama 37 tahun mendampingi Raja Dangdut dalam bermain musik. Sementara suka duka saat menjadi personel Soneta, juga ia ceritakan dalam video berdurasi lebih dari lima menit itu. 

"Suka dukanya banyak lah ya, enggak seperti sekarang ini (2014). Dulu itu dukanya banyak, kadang ada promotor yang tidak membayar, ditinggal lari promotor, terus kalo hujan, mobil mogok di jalan, kita dorong. Kalo sukanya ya seneng aja enggak dibayar ya tetep happy saja, sebab yang tidak dibayar bukan kita saja tetapi satu grup termasuk pimpinan kami Rhoma Irama," terang Sri Dadi. 

Sebagai informasi jika almarhumah Sri Dadi Bambang Handoko belajar meniup terompet secara otodidak alias belajar sendiri. 

Baca juga yuk: Ternyata Ini Alasan Nyata Chacha Sherly Gabung Dengan Cita Citata

Share :
Berita Terkait