"Jadi, aku hijrah ke Jakarta itu karena ajakan dari kakak, Nini Carlina dan memang produser pertama aku di Jakarta ya beliau, kakak aku. Sampai akhirnya kakak melihat potensi aku kan, bakat aku, 'Wah, ini kayaknya bakal jadi penerus tongkat estafet Carlina family'. Aku bersyukur banget sih," tutur penyanyi dangdut kelahiran 29 Mei 1987.
Pelantun lagu 'Alon Alon Wae' ini juga menambahkan cerita manggungnya yang tragis. Karena hal itu, Fitcar semakin ingin sukses menjadi seorang penyanyi. Lantaran, dirinya merasa dibohongi dan begitu dikerjai oleh pihak penyelenggara acara.
"Sebelum aku hijrah ke Jakarta, dari sini lah aku menyumpahi diri aku sendiri, 'Gw musti jadi orang sukses di Jakarta, penyanyi Nasional'. Itu gara-garanya aku diundang nyanyi di acara gitu, bilangnya itu gak jauh dari jalan raya masuknya, ternyata itu di pucuk gunung, kanan tebing, kiri jurang terus jalannya parah banget deh apalagi waktu itu pas hujan, dan kita juga ngelewatin jembatan, jembatannya itu yang hany kuat dilewatin sama 2 ban aja gitu, dan bawahnya juga jurang," cerita Fitcar.
Tak sampai di situ. Disebabkan oleh hujan, kostum yang dipakai Fitcar pun terkena lumpur. Bahkan, sepatunya sampai sudah tidak berbentuk. Tapi, paling menyedihkan ialah soal bayaran. Hanya menerima uang sejumlah Rp25 ribu, Fitcar harus ikhlas bahwa sampai saat ini uang tersebut tak dibayarkan kepadanya.
"Dan sampai udah di lokasi, ya karena hujan yah, tanahnya tanah liat, sampai baju show aku itu berlumpur, sepatuku tuh udah gak kaya sepatu, badan udah lengket gitu kan. Pokoknya udah parah lah. Giliran udah pulang, harusnya terima bayaran dong, bayaran cuma Rp25 ribu."
"Bayaran Rp25 ribu itu pun di hutang. Itu paling jleb. Udah perjuangannya luar biasa gitu kan, akhirnya di hutang pula, sampai sekarang pun belum dibayar. Ya sudah lah yah. Kita lupain saja. Ya mungkin. Dari situ lah pintu rezeki aku berikutnya dibuka," tutup Fitcar.