JagoDangdut – Biduan Rara LIDA sedang berjuang dalam karier. Runner up ajang pencarian bakat dangdut, Liga Dangdut Indonesia (LIDA) 2018 mengaku belum puas dengan pencapaiannya. Karena itu, Ia selalu berusaha memaksimalkan diri dengan belajar. Tujuan Rara sangatlah mulia, Ia ingin selalu bahagiakan sang ibu. Ditambah juga adik-adiknya.
"Rara belum puas. Dalam artian Rara belum bisa bahagian ibu. Belum bisa bahagiain adik-adik. Itu sih yang belum puasnya. Jadi, Rara masih seumur jagung mah berkarier, masih 1 tahun. Jadi, masih banyak hal-hal yang perlu Rara pelajarin, Rara coba," tutur Rara saat ditemui JagoDangdut.com di kawasan Blok M, Jakarta Selatan pada, 16 Desember 2019.
Wanita berusia 18 tahun ini ingin proses yang sudah dilalui membuahkan hasil. Tentu, demi sang ibu. Rara jadi menceritakan bagaimana sosok ibu dimatanya. Bagi Rara, ibu adalah panutan. Dalam kondisi tidak mengenakkan, Ia selalu berjuang tanpa ada keluhan. Diketahui, sejak ayah Rara jatuh sakit, sang ibu lah yang banting tulang memenuhi kebutuhan keluarga.
Setelah sang ayah meninggal, Rara mendapat kesempatan menjadi publik figur lewat ajang LIDA. Melihat hal itu, Rara enggan menyerah. Ia terus memanfaatkan kesempatan yang Tuhan beri.
Baca juga: Rara LIDA Bongkar Sosok Jirayut dan Selfi LIDA! Selfi Baik Banget
"Terus juga, Rara gak mau proses yang Rara lakuin jatuhnya cuma pendek aja gitu. Apalagi, lihat ibu Rara yang mati-matian buat keluarga kan, buat makan, jadi apapun dia lakuin gitu, capek tapi dia gak pernah ngeluh. Dan itu yang buat Rara jadi 'aku gak akan ngeluh karena kesempatan ini tuh sedikit orang yang dapat," sambung pemilik nama lahir Tiyara Ramadhani.
Dari hasil kerja kerasnya, penyanyi dangdut asal Prabumulih, Sumatera Selatan sudah memberangkatkan sang ibu Umrah. Ia pun punya niatan untuk kembali memberangkatkan ibundanya lagi. Hadiah lain yang ingin diberikan, ialah rumah. Diungkap Rara, rumah yang akan ditempati bersama ibu serta adiknya masih dalam proses. Berharap bisa terealisasikan dengan cepat.
"Alhamdulillah, kalau Umrah udah, tapi Insya Allah Rara akan bawa mereka Umrah lagi. Kalau rumah, karena akan ditempati seumur hidup, jadi harus dipilih secara matang biar kita juga tenang, pilih tempat juga yang strategis. Kalau rumah, Rara masih cari-cari dulu. Masih dalam proses," ucap Rara.
Ditegaskan oleh Rara, Ia selalu merasa bahwa apa yang telah didapatnya tak cukup untuk memenuhi kebahagiaan ibu. Hal itulah yang kemudian membuat Rara semakin gencar mencari nafkah. Sehingga, apa yang diinginkan oleh ibundanya, dapat Rara wujudkan.
"Kalau bahagiain orang tua mah Rara ngerasa apa yang Rara dapatin ini gak akan pernah cukup untuk ngebahagian orang tua. Jadi, itu yang membuat Rara lebih semangat, lebih giat untuk bisa dapatin yang orang tua Rara mau. Makanya, apa yang orang tua bilang 'yaudah ayo sini Rara turutin'," tandasnya.