- Berbagai Sumber
Menurut Ismatu, dangdut sebagai musik khas Indonesia memiliki nilai budaya yang tinggi serta mencerminkan identitas bangsa. Karena itu, penting bagi seluruh komponen bangsa untuk mendukung upaya menjadikan dangdut sebagai warisan dunia dalam waktu dekat. Ia menambahkan bahwa musik, termasuk dangdut, adalah bahasa universal yang dapat membuka ruang spiritualitas dan menyampaikan nilai-nilai moral, seperti yang dilakukan oleh Rhoma Irama, ikon dangdut Indonesia.
"Contohnya Haji Rhoma Irama, ikon dangdut Indonesia yang memberikan pesan moral yang besar dalam setiap lagunya," jelas Ismatu, menyoroti peran musik dangdut dalam membawa pesan-pesan kebaikan.
Pengamat politik Ramdansyah menyatakan bahwa langkah awal untuk mewujudkan dangdut sebagai warisan dunia adalah dengan melibatkan kalangan akademisi, khususnya di lingkungan kampus.
Ia menyarankan agar dukungan ini dimulai dengan pembuatan karya akademik dari kalangan universitas, seperti yang diusulkan oleh Dekan Fakultas Ushuluddin UIN Jakarta, sebagai rekomendasi resmi dari pihak akademis kepada Rektor UIN untuk mendukung dangdut menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia.
“Tentunya, langkah pertama dengan membuat karya akademik seperti yang diusulkan Dekan Ushuludin UIN Ciputat. Karya akademik ini akan direkomendasikan kepada Rektor UIN untuk menjadi usulan dari kalangan akademis.” ungkap Ramdansyah. Ia berharap langkah ini juga akan diikuti oleh akademisi dari universitas lain di seluruh Indonesia.
Ramdansyah menambahkan, upaya untuk mengajukan dangdut sebagai warisan dunia sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2023. Proses pengusulan dimulai dari tahap awal dan telah disampaikan kepada Kemendikbudristek Provinsi Jakarta sebagai langkah awal dalam perjalanan panjang untuk menjadikan dangdut sebagai warisan budaya dunia.