Memasuki dunia politik adalah langkah berani baginya, dan ia sadar betul bahwa ini adalah ranah penuh tantangan.
Namun, dengan semangat yang kuat, Anisa yakin dapat membawa aspirasi masyarakat jika terpilih.
Annisa Bahar tak main-main dengan ambisinya. Untuk mendukung pencalonannya, ia mengeluarkan dana pribadi sebesar Rp5 miliar. Dana ini digunakan untuk berbagai keperluan, seperti iklan, transportasi, dan kebutuhan kampanye lainnya.
Ibunda Juwita Bahar tersebut bahkan sampai menjual dua mobil mewah miliknya sebagai bentuk keseriusan untuk meraih kursi legislatif dan menyampaikan bahwa komitmennya tak hanya dalam kata-kata.
Meski telah melakukan kampanye panjang dan mengorbankan banyak hal, Anisa harus menerima kenyataan pahit, ia tidak berhasil memenangkan suara yang cukup.
Kegagalan ini mengundang berbagai reaksi dari warganet, dengan sebagian memberikan kritikan tajam terhadap keputusan Anisa untuk terjun ke politik.
Anisa pun menyadari kegagalan ini cukup menyakitkan, namun ia tetap tegar dan menanggapinya dengan lapang dada. Ia menghargai setiap pendapat masyarakat, meskipun tak semuanya mendukung langkahnya. Bagi Anisa, pengalaman ini menjadi pelajaran berharga tentang dunia politik serta pentingnya mendengarkan aspirasi publik.