"Yang penting dia tanggung jawab, dia posesif, cemburu, tapi ada batasannya," tambahnya.
Soal pernikahan, Dewi mengungkapkan bahwa ia tidak merasa trauma untuk melangkah ke jenjang tersebut. Namun, ia menekankan pentingnya komitmen yang sungguh-sungguh dari calon suaminya kelak.
Menurut Depe, pernikahan bukan hanya tentang cinta, tetapi juga sebuah perjanjian di hadapan Tuhan.
"Orang menikah bukan orang yang mencintai, itu nomor ke sekian, tapi perjanjian kepada Allah gimana dia bisa melakukan komitmen, janjinya bisa nggak menjaga itu, karena bukan cuma ke manusia, tapi ke Tuhan," katanya.
Dewi Perssik menambahkan bahwa menikah dengan landasan keimanan akan membantu pasangan saling mengingat janji mereka, bahkan ketika cinta mengalami pasang surut.
"Zaman sekarang itu kalau cintanya sudah hilang, bercerai, memang nggak semua. Tapi kalau kita menikah karena Allah, dia akan ingat sama janji-janjinya yang ditunjukkan," pungkas Dewi Perssik.