Menurut Kania, Ujung Oppa marah besar saat penghulu terlambat datang, karena hal tersebut mengganggu jadwal pembuatan konten yang ia prioritaskan.
Lebih lanjut, Kania juga menyebutkan bahwa pada malam pertama pernikahan mereka, Ujung Oppa tetap lebih mementingkan kontennya ketimbang momen pernikahan yang sakral itu.
"Orang lain menikah itu malam pertama, mana ada dia sibuk bikin konten," ungkap Kania Permatasari, dikutip dari podcast Fenni Rose Official.
Tidak hanya soal prioritas Ujung Oppa terhadap konten, Kania juga mengungkapkan bahwa selama tiga tahun pernikahan, ia tidak mendapatkan nafkah lahir yang memadai.
Kania mengaku bahwa Ujung Oppa hanya memenuhi kewajiban batin sebanyak lima kali selama tiga tahun tersebut, membuat Kania merasa dimanfaatkan, terutama untuk konten-konten yang mereka unggah.
Salah satu yang paling membuat Kania merasa tersakiti adalah ketika ia menyadari bahwa konten tentang keguguran yang pernah mereka buat ternyata palsu, hasil ide Ujung Oppa semata.