“Soalnya jadi sinden tuh ini, capek,” ungkapnya kepada tim JagoDangdut.
“Kerjanya semaleman, dari malam sampe ke pagi,” sambungnya.
Lebih lanjut, Irene Ghea menceritakan pengalamannya saat bekerja sebagai sinden dan keesokan paginya harus tetap ke sekolah. Berbekal baju seragam sebelum nyinden, Irene pun langsung menuju ke sekolah tanpa pulang terlebih dahulu ke rumah untuk mandi.
“Kan waktu itu sekolah, trus kan capek, kan ada ujian juga. Jadi aku tuh kalau jadi sinden bawa baju seragam langsung ke sekolah, nggak mandi,” tutur Irene Ghea.
Meski harus meninggalkan pekerjaan lamanya sebagai sinden dan beralih menjadi seorang penyanyi dangdut, Irene Ghea tak merasa ada perubahan yang terlalu signifikan hingga membuatnya kesulitan untuk beradaptasi.
Pasalnya, ketika nyinden pun, di tengah-tengah acara pementasan wayang juga terdapat penampilan dangdut, sehingga ia sudah cukup familiar dengan dangdut.
“Adaptasinya nggak susah soalnya waktu pas wayangan itu juga ada dangdutan-dangdutannya. Jadi beralihnya tuh nggak sulit sih,” pungkasnya.