Tuban – Sebuah video yang menampilkan Ketua Komisi IV DPRD Tuban, Tri Astuti, berjoget dan bernyanyi bersama seorang wanita yang diduga biduan serta beberapa staf dewan di ruang paripurna telah menjadi viral di media sosial.
Sontak saja, aksi tersebut menuai reaksi keras dari warganet yang menilai tindakan tersebut tidak pantas dilakukan oleh wakil rakyat.
Video berdurasi 38 detik itu pertama kali diunggah oleh akun Instagram tubanviral yang memiliki lebih dari 41,5 ribu pengikut. Seperti apa kelanjutannya? Berikut ini JagoDangdut sajikan untuk Anda!
Netizen Geram Anggota DPRD Tuban Joget Bersama Biduan
Reaksi netizen pun beragam, kebanyakan mengecam keras aksi tersebut, bahkan beberapa di antaranya menggunakan kata-kata kasar untuk mengungkapkan kekecewaan mereka.
“DPRD mulane lemu-lemu, ayu-ayu, urip makmur, persetan uripe wong jelata,” tulis salah satu warganet.
“Wakil rakyat, ra ngrasakno susahe rakyat. Menyala neroko (wakil rakyat tidak merasakan susahnya rakyat,red).” ujar warganet lainnya.
Kemarahan warganet ini juga dipicu oleh situasi terkini yang tengah panas terkait dengan RUU Pilkada yang sedang dibahas oleh DPR RI di Jakarta.
“Innalillahi wa innailaihirojiun, #kawalputusanMK,” tulis warganet lain.
“Ngeniki nek wayah rapat penting ora onok, nek budal waya dangdutan podo budal podo jogetan (kalau rapat penting saja absen, kalau pas ada dangdutan banyak yang berangkat untuk jogetan).” beber warganet.
Menanggapi viralnya video tersebut, Sekretaris DPRD Tuban, Sri Hidajati, menjelaskan bahwa acara bernyanyi dan berjoget tersebut sebenarnya merupakan bagian dari acara ramah tamah yang diselenggarakan untuk perpisahan anggota DPRD Tuban di akhir masa jabatan mereka.
“Sedianya ada acara ramah tamah untuk perpisahan bapak/ibu dewan di akhir tugas periode. Tetapi karena ada acara maraton paripurna seharian, sehingga ramah tamah itu dilaksanakan disela acara paripurna berakhir,” ungkap Sri.
Terkait dengan anggaran acara tersebut, Sri yang akrab disapa Bu Cicik menegaskan bahwa acara yang melibatkan hiburan elektone tersebut tidak mengeluarkan biaya dari anggaran DPRD, karena ada pihak yang menyumbangkan elektone tersebut.
“Tidak ada mas, wong cuma elekton, ada yang nyumbang pribadi,” pungkasnya.