“Wakil rakyat, ra ngrasakno susahe rakyat. Menyala neroko (wakil rakyat tidak merasakan susahnya rakyat,red).” ujar warganet lainnya.
Kemarahan warganet ini juga dipicu oleh situasi terkini yang tengah panas terkait dengan RUU Pilkada yang sedang dibahas oleh DPR RI di Jakarta.
“Innalillahi wa innailaihirojiun, #kawalputusanMK,” tulis warganet lain.
“Ngeniki nek wayah rapat penting ora onok, nek budal waya dangdutan podo budal podo jogetan (kalau rapat penting saja absen, kalau pas ada dangdutan banyak yang berangkat untuk jogetan).” beber warganet.
Menanggapi viralnya video tersebut, Sekretaris DPRD Tuban, Sri Hidajati, menjelaskan bahwa acara bernyanyi dan berjoget tersebut sebenarnya merupakan bagian dari acara ramah tamah yang diselenggarakan untuk perpisahan anggota DPRD Tuban di akhir masa jabatan mereka.
“Sedianya ada acara ramah tamah untuk perpisahan bapak/ibu dewan di akhir tugas periode. Tetapi karena ada acara maraton paripurna seharian, sehingga ramah tamah itu dilaksanakan disela acara paripurna berakhir,” ungkap Sri.
Terkait dengan anggaran acara tersebut, Sri yang akrab disapa Bu Cicik menegaskan bahwa acara yang melibatkan hiburan elektone tersebut tidak mengeluarkan biaya dari anggaran DPRD, karena ada pihak yang menyumbangkan elektone tersebut.