Archa Persembahkan Lagu Tangis, Punya Makna Menarik di Dalam Liriknya - JagoDangdut

Archa Persembahkan Lagu Tangis, Punya Makna Menarik di Dalam Liriknya

Archa
Share :

Berangkat dari kesadaran kultural, lagu ini dengan sadar mengajak manusia untuk memandang jauh ke masa mendatang sambil mengatur dengan teliti langkah-langkahnya hari ini.

“Lagu Ten adalah refleksi terukur tentang tragedi sebagai sebuah kemungkinan. Mata air bisa saja berubah menjadi air mata, bila tanah habis terampas. Sejak semula, bumi adalah ibu yang melahirkan anak-anak manusia sebagai saudara. Akan tetapi persaudaraan itu pun dapat dengan mudahnya berubah menjadi perseteruan sia-sia, bila anak-anak manusia lupa pada ikatan sakral dan nilai-nilai luhur itu, lalu sibuk berlomba mengejar siapa paling besar di antara mereka,” jelas Jemmi.

Lirik lagu Ten ditulis dalam bahasa Teuwa, bahasa tua dari Yamahaipate, Negeri Ulahahan, di Pulau Seram. Chalvin Papilaya (1992-2023) menulis lirik lagu ini lalu menggarap musiknya bersama Archa yang waktu itu masih berformat trio (Delon Imlabla, Chalvin Papilaya, Art Waifitu).

“Dalam naskah terjemahan bahasa Indonesia yang ia tinggalkan, ada beberapa kata dan frasa-frasa kunci tetap disalinnya dalam bahasa Teuwa. Baru pada percakapan panjang dengan Art Waifitu, adik juga sahabat Chalvin, yang menemaninya selama di Negeri Ulahahan, Archa mendapat kejelasan tentang arti kata-kata, frasa, juga konteks kultural dan maknanya,” ungkap Jemmi.

Visi Archa, terutama perihal rambahan tema dan isu, sudah  diletakkan oleh Chalvin Papilaya di dalam karya-karya awal yang digarapnya bersama Delon Imlabla. Archa sudah menggarap lagu-lagu dengan tema/isu yang penting/genting (manusia: material/spiritual, relasi-relasi manusia (konfliktual/harmonis), isu-isu kelautan dan kesejahteraan masyarakat pesisir). 

“Chalvin telah tiada, tetapi keprihatinannya yang kuat pada sejarah Maluku, juga kegigihannya mengalami dari dekat situasi aktual manusia di negeri-negeri yang ia datangi, dan rasa hormatnya kepada sakralitas/keluhuran budaya telah menjelma napas bagi perjalanan bermusik Archa,” pungkas Delon.

Ten artinya menangis, dan itulah nyanyian pertama semua anak manusia. Lagu ini dipersembahkan kepada pendengar dan kepada kehidupan yang tak sekali dua kali harus kita tangisi, tetapi tetap kita cintai dan kita perjuangkan—seharusnya.

Share :
Berita Terkait