JagoDangdut – Iis Dahlia yang merupakan penyanyi dangdut senior Indonesia, baru-baru ini mengungkapkan ketidakpuasannya terkait rencana penerapan bea cukai terhadap tiket konser di Indonesia.
Sang biduan menilai kebijakan ini bisa berdampak buruk bagi industri hiburan dan pariwisata dalam negeri, seraya membandingkannya dengan negara lain seperti Singapura yang berhasil memanfaatkan konser untuk meningkatkan sektor pariwisata.
Tak Kuasa Menahan Emosi
- YouTube Pop Art
"Aku nggak tahu, ya. Sebenernya gini, kayak Singapura itu, sekarang pun jadi kayak government-nya kerjasama. Malah membuat konser, itu malah meningkatkan pariwisata," ujar Iis Dahlia
Sang pedangdut tersebut menyatakan bahwa jika kebijakan ini diterapkan, harga tiket konser di Indonesia bisa semakin mahal, sementara tiket konser di luar negeri justru lebih terjangkau.
Iis menekankan bahwa kebijakan bea cukai ini perlu dipertimbangkan secara matang agar tidak berdampak negatif pada industri hiburan di Indonesia.
"Silakanlah Bapak-Bapak yang kompeten ini. Bahwa kebijakan itu dipikirin dulu event-nya. Nanti, apakah nanti akan ada penontonnya kalau begini caranya?" katanya.
Iis juga mengungkapkan kekhawatirannya bahwa masyarakat Indonesia mungkin akan lebih memilih untuk menonton konser di luar negeri jika harga tiket di dalam negeri menjadi terlalu mahal. Dia pun menyoroti pentingnya belajar dari negara tetangga seperti Singapura.
"Kenapa nggak berpikir kayak negara lain yang paling terdekatnya Singapura?" ujarnya, memberi contoh bagaimana Singapura berhasil menyelenggarakan konser-konser besar seperti Taylor Swift dan Bruno Mars, yang berhasil menarik wisatawan meskipun harga tiket dan akomodasi sedikit lebih mahal.
Frustrasi dengan rencana kebijakan ini, Iis menyatakan, "Gemes, asli gemes." Menurutnya, kebijakan tersebut tidak hanya membebani penonton, tetapi juga berdampak pada musisi serta industri hiburan lokal.
Ketika ditanya mengenai dampak kebijakan ini terhadap kariernya sebagai musisi, Iis menjelaskan bahwa musisi lokal tidak terkena dampak langsung karena bea cukai ini ditujukan untuk artis internasional.
Namun, ia menekankan bahwa kenaikan harga tiket konser akan mempengaruhi penggemar musik, termasuk keluarganya sendiri yang juga gemar menonton konser.
Iis kemudian memberikan saran kepada pemerintah untuk mempelajari kebijakan dari negara lain, terutama Singapura, yang menurutnya berhasil mempermudah izin dan mendukung pengembangan pariwisata melalui konser.
"Dia tuh yang bikin government. Terus katanya semua tuh dipermudah izin-izin. Kalau di sini kan susah banget ya, izin aja tuh susah gitu," tambahnya.
Sebagai penutup, ibu dari Devano Danendra ini menilai bahwa mempermudah izin dan mengembangkan pariwisata melalui konser bisa menjadi langkah strategis untuk memajukan sektor hiburan di Indonesia. Ia berharap agar harga tiket konser bisa lebih terjangkau untuk menarik lebih banyak pengunjung dan mendukung pariwisata dalam negeri.
Iis Dahlia berharap agar kebijakan bea cukai terhadap tiket konser dapat dipertimbangkan kembali demi mendukung perkembangan industri hiburan dan pariwisata di Indonesia.