JagoDangdut – Maestro Tarling Cirebon Djana Partanain atau yang akrab disapa Mama Jana meninggal dunia pada 31 Juli 2024 lalu. Sosoknya begitu dikenal dikalangan seniman dan budayawan.
Mantan pimpinan di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Cirebon, Dede Wahidin mengungkapkan jika Mama Jana sebelumnya sempat pingsan tidak sadarkan diri hingga dilarikan ke RS Palabuhan Cirebon.
Maestro Tarling Meninggal
- YouTube/Gigi Priadji Rivai
Diketahui sebelumnya jika Mama Jana sempat manggung beberapa hari sebelumnya. Saat itu Mama Jana seperti biasa bermain gitar melodi.
“Tidak ada yang berbeda saat manggung (Jumat 26 Juli 2024 malam). Seperti biasanya Mama Djana memainkan gitar melodi dan terlihat sangat menikmati pertunjukan meski penonton tidak begitu membludak,” ucap Dede seperti dikutip lewat Portal Bandung Timur Pikiran Rakyat.
Dede menduga jika Mama Jana alami kelelahan karena sudah faktor usia juga yang sudah 90 tahun.
“Ya mungkin karena faktor usia juga Mama Dja sekarang usianya 90 tahun, juga karena sudah lama tidak manggung harus berlatih dan manggung jadi kecapean,” tambahnya.
Mama Jana merupakan salah satu sosok yang tak asing lagi di dunia musik tarling Cirebon dan sekitarnya. Musik Tarling mulai dikenalkan sejak era kolonialisme.
Pada tahun 1950 hingga 1990, sanggar tarling begitu populer di Cirebon. Meskipun kini perkembangan musik sudah begitu modern dengan genre musik lain, Mama Jana begitu setia menjaga keaslian seni khas dari pantura tersebut.
Sanggar Candra Kirana menjadi satu-satunya sanggar yang mengusung tarling klasik.
Mama Jana sendiri merupakan seorang gitaris yang cukup piawai dengan permainannya yang bikin kagum. Petikannya begitu asyik untuk dinikmati.
Sebagian orang mungkin belum mengenal Tarling yang merupakan jenis musik yang cukup populer di Pantura, Indramayu hingga Cirebon. Tarling sendiri identik dengan nama instrumen Gitar dan Suling.