JagoDangdut – Musisi ternama Ahmad Dhani turut menyuarakan keprihatinannya atas kasus pelecehan dan penganiayaan yang menimpa biduan Ester Oktavia oleh seorang kepala sekolah di Desa Roworejo, Grabag, Purworejo, Jawa Tengah.
Dhani mengunggah video detik-detik kejadian tersebut di akun instagramnya, memperlihatkan S, sang kepala sekolah, menendang perut Ester Oktavia dari samping saat manggung.
Ahmad Dhani Soroti Kasus Pelecehan Biduan
Ester Oktavia, seorang biduan dangdut, menjadi korban pelecehan seksual dan penganiayaan oleh seorang kepala sekolah di Desa Roworejo, Grabag, Purworejo, Jawa Tengah.
Kejadian ini terjadi saat Ester Oktavia sedang manggung dan terekam dalam video yang viral di media sosial.
Dalam video yang dibagikan Ahmad Dhani, terlihat korban sedang bernyanyi, menghibur para warga. Kemudian, pelaku menghampiri sambil mengayunkan uang sambil berusaha mencium sang biduan.
Ester Oktavia dengan tegas menolak dan sempat memukul pipi S. Namun, S tidak terima dan justru menendang perut Ester Oktavia hingga terjatuh ke tanah.
Dari keterangan di dalam video, pelaku mengaku sedang mabuk. Ia merasa sakit hati ketika ditolak dan dipukul oleh sang biduan.
"Seorang kepala sekolah menendang biduan setelah ditolak ciuman. Kepala sekolah: Mohon maaf, saat itu saya sedang mabuk," bunyi tulisan di dalam video.
Meskipun kasus ini telah diselesaikan secara kekeluargaan dan pelaku telah meminta maaf, Dhani tetap mendesak agar Ester Oktavia melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian.
"Polisi bisa segera bertindak. Ada pasalnya kok itu," tulis Dhani dalam captionnya.
Dhani tidak sendirian dalam menyuarakan keadilan bagi Ester Oktavia. Banyak warganet yang turut prihatin dan mendukung saran Dhani untuk melaporkan kasus ini ke pihak berwajib.
"Dari pada guru-guru honorer yang di-cleansing, mendingan kepala sekolah model begini yang di-cleansing," komentar salah satu warganet.
"Kepsek macam apa itu. moral udah nggak bener kayak gitu. Mending dicopot aja dari jabatannya," imbuh yang lain.
"Kepala sekolah kok begitu perilakunya? Itu mencoreng dunia pendidikan Indonesia. Hrs diambil tindakan tegas itu," komentar warganet lainnya.