Trenggalek – Seorang pria paruh baya di Trenggalek, Jawa Timur, membuat heboh atas laporan palsunya kepada pihak kepolisian yang mengaku menjadi korban begal. Pria tersebut kemudian membuat video klarifikasi atas laporan palsu tersebut dan meminta maaf kepada publik.
Kasus ini bermula dari aduan seorang pria berinisial SN kepada polisi. Dia mengaku telah menjadi korban begal di Jalan Raya Dongko, Trenggalek, Jawa Timur. Laporan SN diterima oleh Polsek Dongko dan segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan serta pendalaman atas peristiwa yang dilaporkannya.
Namun, pihak kepolisian mulai curiga dengan keterangan SN yang terkesan berbelit-belit dan tidak konsisten. Kecurigaan semakin kuat ketika polisi mengajak SN ke lokasi tempat dia mengaku dibegal. Seperti apa kelanjutannya? Berikut ini JagoDangdut sajikan untuk Anda!
Takut Dimarahi Istri
- Instagram/bogordailynews
Di lokasi tersebut, polisi tidak menemukan bukti atau saksi yang mendukung adanya peristiwa pembegalan.
"Soalnya ceritanya janggal dan dalam kasus seperti itu memang korban dihadirkan ke lokasi. Selama saya di sini (Trenggalek), belum pernah ada kasus pembegalan selain satu kejadian sebelum pemilu kemarin," kata Kasat Reskrim Polres Trenggalek AKP Zainul Abidin, dikutip dari VIVA pada Selasa, 25 Juni 2024.
Setelah keterangannya semakin tidak jelas dan tidak ada bukti yang mendukung, SN akhirnya mengaku bahwa dia mengarang cerita tersebut karena takut dimarahi oleh istrinya.
Kecanduan Sawer Biduan
- Viva
Ternyata, uang yang seharusnya digunakan untuk membeli pupuk malah dihabiskan untuk nyawer biduan atau penyanyi tayuban di sejumlah hajatan.
SN mengakui bahwa dirinya kecanduan nyawer penyanyi tayuban. Saking asyiknya nyawer, dia tidak sadar bahwa uang yang tadinya untuk membeli pupuk sudah habis.
"Pengakuannya untuk menyawer, istilahnya sinden atau apa, tapi tidak di satu tempat. Pengakuannya di sejumlah tayuban, keliling. Karena takut, kemudian dia membuat cerita fiktif itu," ujar Zainul.
Akibat perbuatannya, SN diberi sanksi untuk membuat pernyataan dan memberikan klarifikasi ke publik. Video klarifikasi SN kemudian diunggah ke akun media sosial Instagram Polres Trenggalek untuk memberikan efek jera.
"Kita berikan kesempatan kepada yang bersangkutan untuk membuat video klarifikasi, karena perbuatannya sudah membuat warga resah," kata Kasat Reskrim.
SN memberikan klarifikasi kepada publik dengan pendampingan polisi di Mapolsek Dongko. Dia memohon maaf kepada publik atas perbuatannya yang dinilai meresahkan dan membuat kegaduhan di masyarakat.
"Dimohon kepada warga Pringapus dan sekitarnya untuk tidak panik saat melintas di jalur itu. Bahwa kejadian perampasan itu tidak benar dan tidak pernah terjadi," katanya.