Pelita Jaya (6-0) dari Indonesia dan NS Matrix Deers (4-3) dari Malaysia merupakan dua tim yang lolos kualifikasi dari kawasan Asia Timur dan Tenggara. Enam tim lainnya yang lolos kualifikasi berasal dari Lebanon, Iran, Jepang, China, Malaysia, Korea, dan UAE (host).
Setelah FIBA mengundi tim yang akan bertanding di babak utama, menghasilkan Pelita Jaya ada di grup B untuk babak penyisihan. Pelita Jaya akan bertanding melawan para juara Liga yakni Hiroshima Dragonflies, juara nasional Jepang 2023 pada 9 Juni, Shahrdari Gorgan, peringkat ketiga WASL dari Iran pada 10 Juni, dan KCC Egis, juara nasional Korea 2023 pada 12 Juni mendatang.
Melalui video interview, Arighi salah satu player Pelita Jaya membagikan persiapannya untuk tanding di BCL Asia Main Stage. “Dari aku prepare secara mental dan fisik, jadi lebih siap karena sudah masuk level Asia top eight. Kita bermain seperti Pelita Jaya dan memaksimalkan yang ada. Terima kasih untuk PJ Holic dan pecinta basket Indonesia udah dukung Pelita Jaya sampai di BCL Asia, mohon doanya agar kita bisa kasih yang terbaik.”
Kapten tim Pelita Jaya, Andakara Prastawa, juga mengatakan bahwa tantangan lawan-lawan yang dihadapi cukup berat namun tetap akan berusaha memberikan hasil yang terbaik. “Walaupun di sini kita tidak diunggulkan, tapi kita akan berusaha bermain sebaik mungkin dan kembali ke Jakarta dengan sehat dan selamat”, ungkap Prastawa.
Melihat kontestan yang lolos di partai final ini, dapat dilihat bahwa lawan-lawan pertandingan merupakan atlet-atlet yang sudah sering simpang siur di perbasketan Asia maupun dunia. Sebagai perbandingan, negara Indonesia berada di peringkat 75 FIBA Ranking. Sedangkan 7 lawan main Asia lainnya yakni Jepang, berada di peringkat 26. Lebanon berada di peringkat 28, Iran di peringkat 27, China di peringkat 29, Malaysia di peringkat 104, UAE di peringkat 113, dan Korea di peringkat 50.