Ia menekankan bahwa pengalaman bisnis sebelumnya yang kurang berhasil telah menjadi pelajaran berharga, dan kini ia siap untuk maju dengan masukan dari UB.
“Ini merupakan awal kerjasama, yang tidak menutup kemungkinan berlanjut dan merembet bekerjasama dlm bidang lain. Sebelumnya saya mempunyai beberapa bisnis yang gagal mengembangkan karena merasa kurang dan belum mendapatkan akses yang cukup dan berharap masukan dari pakar Universitas Brawijaya,” ujar Happy Asmara.
Fokus utama kolaborasi ini adalah pada pengembangan produk skin care dan body care, serta rencana untuk memperkenalkan minuman kesehatan yang mendukung perawatan kulit dan diet.
Happy Asmara berambisi untuk mengembangkan produk-produk ini berdasarkan paten dan penelitian dari UB, sehingga siap untuk dipasarkan secara luas.
“Kita berharap dapat berkembang pada produk lain untuk mengenalkannya ke masyarakat luas. Nantinya produk-produk itu bersumber dari produk paten UB, dari penelitian guru-guru besar yang ada, untuk siap di hilirisasi,” beber Happy Asmara.
Prof. Dr. Unti Ludigdo menyoroti bahwa UB memiliki banyak inovasi yang telah dipatenkan, terutama di bidang makanan dan minuman, yang memiliki potensi untuk dijadikan bahan obat-obatan. Beliau menekankan pentingnya mengoptimalkan manfaat inovasi ini untuk masyarakat.
Lebih lanjut, Unti Ludigdo menegaskan pentingnya mengangkat produk lokal agar dapat bersaing di pasar global. Kerjasama ini diharapkan dapat menghasilkan produk unggulan yang tidak hanya memenuhi pasar domestik tetapi juga mampu bersaing di tingkat internasional.