Jakarta – Dunia musik Indonesia baru saja kehilangan salah satu ikonnya, Jhonny Iskandar, yang meninggal dunia pada usia 64 tahun.
Sebagai penyanyi dangdut yang legendaris, Jhonny Iskandar telah memberikan warna tersendiri dalam kancah musik tanah air, khususnya melalui grup musik Orkes Moral Pengantar Minum Racun (OM PMR).
Seperti apa perjalanan karir Jhonny Iskandar? Berikut ini JagoDangdut sajikan untuk Anda!
Awal Karir Jhonny Iskandar
- -
Jhonny Iskandar lahir pada 20 Oktober 1959 di Madiun, Jawa Timur. Bakat musiknya sudah terlihat sejak muda, dan ia mulai populer di tahun 1980-an.
Sebagai penyanyi tunggal, vokalis utama, pendiri, dan pimpinan grup musik dangdut jenaka OM PMR, Jhonny Iskandar menjadi salah satu figur sentral dalam evolusi musik dangdut di Indonesia.
Puncak Popularitas
- -
Di era keemasannya, Jhonny Iskandar menciptakan berbagai lagu dangdut populer yang masih dikenang hingga hari ini.
Beberapa hit terbesarnya termasuk “Bukan Pengemis Cinta”, “Malam Jumat Kliwon”, dan “Secangkir Kopi”.
Gaya penampilannya yang khas dengan rambut panjang, batu akik, sisir, dan kacamata rantai menjadikannya ikon grup OM PMR1.
Sempat Vakum dan Kembali Aktif
- instagram OM PMR
Pada 1995, OM PMR memutuskan untuk hiatus panjang sebelum kembali aktif pada awal 2015.
Keputusan ini menandai babak baru dalam karier Jhonny Iskandar, di mana ia sempat menjalani kehidupan yang lebih tenang dari sorotan publik.
Kehidupan Pribadi
- -
Jhonny Iskandar menikah dengan penyanyi dangdut Mega Mustika dan memiliki dua anak, Dewo Iskandar dan Indah Tawakalni, sebelum akhirnya bercerai. Kemudian, ia menikah lagi dan dikaruniai dua anak dari pernikahan tersebut, Saidah Iskandariah dan Malikal Bilqis.
Meskipun telah berpulang, Jhonny Iskandar meninggalkan warisan yang tak terlupakan dalam musik dangdut Indonesia. Lagu-lagunya tetap abadi dan terus menginspirasi generasi musisi dangdut yang datang setelahnya. Karya-karyanya akan selalu diingat sebagai bagian dari sejarah musik Indonesia1.
Kita semua merasa kehilangan atas kepergian Jhonny Iskandar, namun karyanya akan terus hidup dalam ingatan kita. Selamat jalan, sang legenda dangdut.