Jakarta – Kontroversi yang melibatkan Ivan Gunawan dan Saipul Jamil, terutama terkait candaan mereka tentang kasus pencabulan, telah memicu reaksi keras dari warganet.
Permintaan maaf dari Ivan Gunawan dan klarifikasi dari Saipul Jamil tidak sepenuhnya meredakan kemarahan publik.
Dalam sebuah klarifikasi, Saipul Jamil menegaskan bahwa kasus yang menimpanya tidak melibatkan sodomi, melainkan "menghisap" belaka.
Namun, pertanyaan muncul, apakah Indonesia siap menerapkan cancel culture terhadap selebritis yang terlibat dalam kekerasan atau pelecehan? Berikut ini JagoDangdut sajikan untuk Anda!
Klarifikasi Saipul Jamil Terkait Kasus Pencabulan
Video yang memperlihatkan Saipul Jamil dan Ivan Gunawan bercanda mengenai kasus pencabulan telah menjadi bahan kritik pedas dari warganet.
Saipul Jamil akhirnya memberikan klarifikasi terkait candaannya tersebut. Dia menegaskan bahwa kasus yang menimpanya tidak mencakup tindakan sodomi, melainkan "menghisap" belaka.
Dalam sebuah pernyataan, mantan suami penyanyi dangdut Dewi Perssik menjelaskan, “Saya klarifikasi kenapa saya bilang penghisapan karena saya ingin menjelaskan bahwa saya tidak melakukan mohon maaf pencabulan yang sodomi atau apa. Saya cuman bilang 'heh saya itu cuman menghisap loh' begitu doang,"
Pertanyaan tentang Cancel Culture di Indonesia
Sebagai konteks, Saipul Jamil bebas dari penjara pada 2 September 2021 setelah menjalani hukuman atas kasus asusila dan suap. Namun, penampilan meriahnya setelah keluar dari penjara menuai pertanyaan apakah Indonesia menerapkan cancel culture terhadap selebritis yang terlibat dalam kasus kekerasan atau pelecehan.
Cancel culture adalah fenomena di mana masyarakat atau penggemar menghentikan dukungan terhadap seseorang yang melakukan tindakan yang dianggap tidak etis atau tidak pantas. Namun, fenomena ini tidak sepenuhnya terjadi di Indonesia, seperti yang terjadi di Hollywood.
Sejumlah selebritis di Indonesia, termasuk Saipul Jamil, pernah terseret kasus pelecehan atau kekerasan. Namun, masih banyak netizen yang memberikan dukungan atau bahkan melupakan kasus-kasus tersebut. Meskipun ada juga yang mendesak adanya cancel culture untuk selebritis yang terlibat dalam tindakan tidak pantas.
Namun, faktanya, artis-artis yang terlibat dalam kasus kekerasan atau pelecehan masih dapat eksis di dunia hiburan Indonesia, dengan beberapa kasus yang sudah dibantah atau terbengkalai.