JagoDangdut – Artis dangdut Inul Daratista kembali mencuri perhatian dengan momen ziarah ke makam keluarga suaminya.
Sebuah video yang dibagikan mengenai ziarah tersebut menunjukkan Inul dan Adam Suseno memakai pakaian serba hitam, dengan Inul menaburkan bunga di atas makam.
Ziarah ini, dilakukan setelah Inul sebelumnya juga melakukan nyekar ke makam orangtuanya selama bulan Ramadhan.
Dalam momen tersebut, Inul menuliskan pesan tentang kehidupan yang akan kembali pada Sang Pencipta.
"Sebagaimana kita hidup di dunia ini semua akan kembali padaNya. dan do'a anak yang sholeh," tulis Inul Daratista.
Batu Nisan dengan Tanda Salib Jadi Sorotan
Namun, yang menarik perhatian warganet adalah adanya salib yang terdapat di batu nisan mertua Inul.
"Lihat salib banyak yang kepanasan," tulis komentar netter di postingan Inul.
Hal ini mengundang perdebatan di media sosial, dengan sebagian netizen mengekspresikan keheranannya karena keluarga Adam Suseno bukan mayoritas muslim.
Sebagai tanggapan, Inul dengan gaya khasnya menyatakan bahwa salib memang ada di setiap sudut rumah mertuanya, mengisyaratkan bahwa ini merupakan hal yang biasa dalam keluarga tersebut.
"Pdhl dirumah salib dimana mana dikamar mama juga ada diruang tamu juga ada hehehee pokoke Jesus dimana mana Iha gimana lagi wong DULU msh blom punya rumah di jkt aku nemplok mertua." beber sang biduan.
"Sampe lagu haleluyah juga ave maria hapal diluar kepala wkwkwkw trus gitu aku dosa ??? bagiku yo enggaklah .!!! wong aku sholat mama ku yg suruh klo waktune bedug subuh magrib isya'" pungkas Inul.
Meski demikian, banyak pertanyaan dari warganet terkait agama Inul, mengingat kontroversi hubungan beda agama yang sempat terjadi di antara mereka. Inul dengan lugas menjelaskan bahwa meskipun terdapat salib dan berbagai aspek kebudayaan lainnya, ia tetap menjalankan ajaran agama Islam dengan teguh.
Perdebatan seputar salib di makam mertua Inul ini menjadi sorotan karena menunjukkan keragaman dan toleransi dalam beragama di tengah masyarakat yang berbeda keyakinan. Hal ini juga mengingatkan bahwa toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan adalah kunci penting dalam kehidupan beragama yang harmonis.