Kartika Putri juga merasa bangga karena anak pertamanya, Khalisa, yang baru berusia empat tahun, sudah mulai berpuasa. Lebih lagi, ia bersyukur karena Khalisa telah mampu membaca Alqur’an dengan lancar.
"Khalisa umur 4 tahun sudah lancar baca Alqur'an. Caranya jangan sampai kita melakukan pemaksaan ke anak untuk ngaji ya kayak kita zaman dulu," jelasnya.
Kartika Putri menekankan pentingnya pendekatan yang menyenangkan dalam mengajarkan Alqur’an kepada anak-anak. Menurutnya, pengalaman belajar yang menyenangkan akan membantu anak-anak mencintai Alqur’an, bukan merasa tertekan.
"Belajar baca Alquran harus menyenangkan. Karena kalau baca Alqur'an tidak menyenangkan, tertekan, nanti anak tidak senang baca Alqur'an. Kita tanamkan memori-memori indah ke anak dengan Alqur'an," tambahnya.
Salah satu metode yang digunakan Kartika untuk menumbuhkan cinta pada Alqur’an adalah mengajarkan anaknya untuk berdoa atas keinginannya kepada Allah, terutama setelah membaca Alqur’an.
"Pas aku tanya memangnya doanya apa? Biar ibu tidak pergi-pergi ninggalin Khalisa katanya. Itu jadi introspeksi bagi diri aku," tutup Kartika.