Jakarta – Di wilayah Pantura, musik Tarling Dangdut, dengan harmoni gitar dan sulingnya, telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, mengalun dari angkot hingga acara sosial.
Kecintaan ini merentang lintas generasi, menarik simpati dari berbagai kalangan, termasuk Gus Dur, Presiden keempat Indonesia. Seperti apa kelanjutannya? Berikut ini JagoDangdut sajikan untuk Anda!
Cinta dengan Lagu Tarling
- Instagram @inul.d
Sebuah lagu Tarling berjudul ‘Remang-remang’ oleh Diana Sastra, khususnya, menemukan tempat di hati Gus Dur.
Lagu ini, yang sering diputar Gus Dur dalam perjalanannya, mengisahkan kehidupan masyarakat Pantura dengan begitu nyata.
Diana Sastra berbagi bahwa Gus Dur sering meminta lagu ini diputar, dan bahkan memintanya untuk menyanyikan lagu tersebut secara langsung.
“Ada orang yang bercerita kepada saya, kalau DVD musik tarling remang-remang ini tidak terlepas dari di mobilnya Gus Dur,” katanya.
Pada tahun 2008, kesempatan itu tiba, dan Gus Dur mengungkapkan bahwa lagu-lagu Tarling merefleksikan kehidupan masyarakat Pantura dengan akurat.
“Berkat lagu remang-remang akhirnya saya bisa berjumpa dengan beliau (Gus Dur) di tahun 2008. Beliau berkata lagu-lagu tarling di daerahmu itu hampir semuanya menceritakan kehidupan bermasyarakat wilayah pantura dan sekitarnya,” bebernya.
Minta Sang Putri untuk Dengarkan Lagu Dangdut
- Youtube Rhoma Irama
Gus Dur juga menekankan pentingnya musik dangdut kepada putrinya, Inayah Wulandari, mengatakan bahwa musik tersebut mengungkapkan realitas sosial.
“Kamu harus mendengarkan lagu-lagu dangdut. Karena sungguh lagu-lagu itulah yang menjelaskan mengenai apa terjadi di tengah masyarakat kita,” kata Gus Dur
Pesan ini menegaskan bahwa musik, sebagai ekspresi budaya, adalah manifestasi dari kehidupan masyarakat.
Dengan mendengarkan musik dangdut, kita diajak untuk memahami lebih dalam tentang kehidupan, interaksi, dan tantangan yang dihadapi masyarakat.
Gus Dur, dengan pandangannya yang luas, tidak hanya dikenal sebagai kiai dan tokoh toleransi, tetapi juga sebagai pengamat budaya dan penggemar musik Tarling Dangdut, yang merupakan bagian dari kekayaan budaya Pantura.