Jakarta – Publik tentunya sudah tidak asing lagi dengan sosok penyanyi dangdut lagendaris yaitu Rhoma Irama.
Rhoma Irama, atau akrab disapa Bang Haji, bukan hanya Raja Dangdut, tetapi juga seorang aktor yang berhasil meraih kesuksesan di dunia perfilman Indonesia.
Dengan segudang prestasi dalam musik dangdut bersama Soneta, Rhoma Irama juga menorehkan jejak suksesnya dalam perfilman dengan membintangi berbagai film layar lebar yang menjadi populer di masanya.
Tentu saja, film Rhoma Irama ini cocok ditonton di hari raya idul fitri bersama keluarga maupun orang terkasih.
Berikut ini JagoDangdut akan sajikan enam film Rhoma Irama yang cocok ditonton menjelang hari raya lebaran idul fitri 1445.
1. Oma Irama Penasaran (1976)
- Berbagai Sumber
Salah satu film Rhoma Irama yang wajib diketahui adalah Oma Irama Penasaran.
Film ini mengisahkan tentang Oma, seorang penyanyi dangdut yang menjalin hubungan asmara dengan Ani, putri pemimpin sebuah perkebunan.
Namun, hubungan mereka ditentang oleh ayah Ani. Oma akhirnya mengadu nasib ke Jakarta, di mana karier musiknya meraih kesuksesan. Keberhasilan Oma dan kaburnya Ani membuat ayah Ani akhirnya merestui hubungan asmara mereka.
2. Darah Muda (1977)
- Berbagai Sumber
Selain itu, film Rhoma Irama lainnya adalah Darah Muda. Darah Muda bercerita tentang Rhoma (Rhoma Irama) dan Ricky (Ucok Harahap) yang tak hanya berbeda selera musik tapi juga sikap hidupnya.
Rhoma memilih mengembangkan jalur musik dangdut dan bersikap saleh. Sedangkan, Ricky nyaman dalam jalur rock dan pergaulan bebas. Ricky bahkan masuk ke dalam grup Apache dan langsung menjadi pentolannya. Ricky semakin panas ketika mendengar kisah kesuksesan Rhoma bersama musik dangdutnya.
Ani (Yati Octavia), yang awalnya penyanyi grup Apache, akhirnya berubah. Di samping sudah mulai bosan dengan kehidupan mabuk-mabukan, Ani juga ternyata menyukai Rhoma.
Keduanya lalu berpacaran hingga akhirnya tunangan. Kedekatan Rhoma dan Ani semakin membuat Ricky panas. Persaingan kedua kelompok pun semakin meruncing.
Rhoma kahirnya dianiaya oleh Ricky sampai tangannya dihajar agar tidak bisa lagi bermain gitar. Dalam keadaan terluka parah ini, Rhoma akhirnya pergi ke tempat kakeknya di sebuah desa terpencil.
Di sana, Rhoma diobati dan diajarkan seni bela diri. Keadaan semakin memanas ketika Rhoma pergi show ke Surabaya. Ani yang menemani ibu Rhoma di rumah diperkosa oleh Ricky. Perilaku biadab dari Ricky ini akhirnya membuat Rhoma bertindak. Ia mendatangi markas Ricky dan bertarung untuk memberikan pelajaran.
3. Begadang (1978)
- Berbagai Sumber
Tak hanya itu saja, film populer Rhoma Iram berikutnya berjudul Begadang. Film ini menceritakan tentang Rhoma, seorang pemuda pengangguran yang sering berkumpul, bernyanyi, dan berjudi di sebuah warung di sebuah kampung.
Meskipun meresahkan warga sekitar, kehidupan Rhoma berubah ketika lagu ciptaannya meledak dan membawanya meraih kesuksesan. Cerita cinta pun berkembang, terhalang oleh perasaan suka Heri kepada Ani.
4. Perjuangan dan Doa (1980)
- Berbagai Sumber
Film Rhoma Irama yang berjudul Perjuangan dan Doa ini mengisahkan perjuangan Rhoma dengan Soneta yang melakukan dakwah melalui musik.
Rhoma menghadapi tantangan karena dituduh mengomersialisasikan agama. Melalui perjuangan ini, ia berhasil menyadarkan banyak orang dan memberikan dampak positif dalam kehidupan masyarakat.
5. Sajadah KaBah (2011)
- Berbagai Sumber
Film ini memiliki misi untuk memperkuat persaudaraan umat Muslim. Rhoma Irama, sebagai musafir yang mengunjungi masjid-masjid di Lombok, menghadapi berbagai tantangan dalam mempersatukan masyarakat setempat. Meskipun bertemu dengan berbagai hambatan, Rhoma berusaha untuk menjaga kesucian masjid dari ancaman perjudian.
6. Satria Bergitar (1984)
- Berbagai Sumber
film populer Rhoma Irama yang terakhir adalah Satria Bergitar. Satria Bergitar diproduksi pada 1984 dengan naskah yang ditulis oleh Rhoma Irama sendiri.
Film ini mengisahkan perjuangan seorang musafir yang selalu menyandang gitar (Rhoma Irama) dalam memperjuangkan keadilan dan menyebarkan agama Islam. Rhoma terlibat dalam intrik perebutan kekuasaan di negeri antah berantah.