Danu Sofwan mengaku bahwa ia tidak terlalu suka sekolah, dan lebih tertarik dengan dunia usaha. Ia mulai berjualan sejak kelas 4 SD, dengan menjual permen dan cokelat kepada teman-temannya. Ia juga pernah berjualan es lilin, es doger, dan es campur di depan rumahnya.
Saat SMP, Danu Sofwan mulai berjualan pulsa, handphone, dan aksesoris. Ia juga pernah berjualan baju, sepatu, dan tas. Ia mengaku bahwa ia selalu mencari peluang usaha yang menguntungkan, dan tidak pernah takut gagal.
Saat SMA, Danu Sofwan memutuskan untuk berhenti sekolah, karena merasa tidak cocok dengan sistem pendidikan formal. Ia lebih memilih untuk fokus pada usahanya, dan belajar dari pengalaman. Ia juga mengikuti berbagai seminar dan pelatihan tentang bisnis dan kewirausahaan.
Dari Modal Rp 300 Ribu hingga Menghasilkan Miliaran
- Instagram/jenitajanet
Danu Sofwan mengawali bisnis kuliner dengan modal Rp 300 ribu. Ia membeli sebuah gerobak, kompor, panci, dan bahan-bahan untuk membuat es cendol. Ia memilih es cendol karena merasa bahwa minuman ini memiliki pasar yang luas dan potensial.
Ia mulai berjualan es cendol di pinggir jalan, dengan harga Rp 3 ribu per gelas. Ia mengaku bahwa awalnya ia sering ditertawakan dan diremehkan oleh orang-orang, karena dianggap tidak punya masa depan. Namun, ia tidak pernah menyerah, dan terus berusaha meningkatkan kualitas dan pelayanannya.