Hal ini membuat Via merasa trauma yang sangat dalam sampai sekarang. Trauma ini juga sedikit merubah pandangan penyanyi asal Surabaya ini terhadap kehamilan.
“Sampe akhirnya di kuret tanggal 20 Oktobernya. Setelah itu, trauma. Takut ini dan itu selama berbulan-bulan,” kata pemilik nama asli Maulidia Oktavia itu.
Memutuskan menunda untuk memberi tahu kabar kehamilan karena trauma Trauma setelah janinnya tidak tumbuh, membuat Via Vallen tidak mau memberi tahu kabar kehamilannya. Setelah keguguran ia yakin bahwa ain itu ada dan sebisa mungkin menghindarinya.
“Aku meyakini ain itu emang nyata. Mungkin, dulu ada yang enggak suka dengan kabar kehamilanku. Akhirnya aku putuskan untuk tidak memberi tahu siapapun kalo aku hamil lagi. Termasuk suamiku sendiri,” cerita Via Vallen.
Karena itu, saat tahu dirinya sedang berbadan dua, Via Vallen tidak memberi tahu kabar tersebut ke banyak orang termasuk kepada keluarganya sendiri. Hingga akhirnya ia memberi tahu kabar tersebut karena kondisi janinnya sudah lebih baik dan tumbuh dengan baik.
Kehilangan calon janin di usia delapan minggu membuat Via Vallen merasa stres dan sulit menerima kenyataan.
Kesulitan menerima semua yang terjadi Hampir semua calon ibu pasti akan merasa stres, kecewa, dan kesulitan menerima apa yang terjadi setelah keguguran, termasuk Via Vallen. Ketika diberitahu bayinya tidak tumbuh Via masih berharap untuk mempertahankan kehamilannya. Namun, kondisi yang sudah membahayakan, membuatnya harus ikhlas melepas calon buah cintanya bersama Chevra untuk kembali ke sang pencipta. Setelah itu, Via mengaku sulit untuk menerima semua yang terjadi.