Melalui berbagai ajang lomba nyanyi, Erna merasakan pahit manis perjalanan seorang penyanyi. Kemenangan dan kegagalan silih berganti, tetapi semangatnya tidak pernah surut.
Bahkan ketika masih SMP, Erna sudah mendapat bayaran sebagai penyanyi elektone di berbagai acara pernikahan.
"Karena cuma ikut ya bayarannya antara Rp 200 ribu ke Rp 300 ribu. Pakaian manggungnya juga pinjam," kenang wanita kelahiran 1992 ini.
Tantangan terbesar muncul ketika Erna mencoba peruntungan di Kontes Dangdut Indonesia (KDI) 6. Meskipun tidak berhasil, Erna tidak menyerah.
Pada tahun berikutnya, audisinya di Dangdut Academy 1 membuka babak baru dalam kariernya. Erna berhasil mencapai babak final, menjadi 15 besar kontestan.
Namun, jalan hidup Erna tidak hanya melibatkan panggung dan sorotan. Meskipun hobi tarik suara tetap menjadi bagian dari dirinya, Erna mengambil keputusan penting untuk meniti karir sebagai guru.
Setelah lulus dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) dengan jurusan Seni Drama, Tari, dan Musik, Erna memulai karirnya sebagai guru seni di SMAN 1 Grogol, Kabupaten Kediri.