Anisa Bahar memulai karier musiknya sejak tahun 1990-an. Ia telah mengeluarkan beberapa album dan single yang sukses di pasaran.
Aksi panggung Anisa Bahar dikenal cukup heboh dan mampu menarik perhatian banyak orang. Goyang patah-patah yang menjadi ciri khasnya membuatnya mendapat julukan "Ratu Goyang." Dengan tampil maksimal di setiap penampilannya, Anisa Bahar berhasil membangun citra yang kuat di dunia dangdut Indonesia.
Anisa Bahar mengalami dua pernikahan yang menciptakan berbagai cerita di kehidupan pribadinya. Pada tahun 1989, Anisa menikah secara siri dengan Memo Sanjaya dan memiliki dua anak, Jelita Bahar dan Juwita Bahar. Pernikahan ini tidak bertahan lama, dan Anisa melanjutkan hidupnya dengan menikah resmi pada Juli 2003, kali ini dengan seorang anggota kepolisian, Dian Esha Fauzan Prasetya. Dari pernikahan kedua ini, Anisa dikaruniai dua anak lagi, Shakty Fani Pratama Setya dan Shaka Fani Putra Setya.
Meski pernikahan kedua Anisa tidak banyak terdengar kabar miring, hubungannya dengan Juwita Bahar, anak dari pernikahan pertamanya, seringkali menjadi perbincangan publik. Konflik antara ibu dan anak ini terutama berkaitan dengan hubungan asmara Juwita yang seringkali menjadi sorotan media.
Anisa Bahar beberapa kali dikabarkan berseteru dengan Juwita Bahar, terutama mengenai hubungan asmara Juwita. Anak-anaknya menjadi sorotan publik, dan konflik keluarga ini sering kali menjadi berita utama di media sosial.
Menurut Anisa, Juwita mudah terperdaya oleh laki-laki, dan konflik serupa terjadi setiap Juwita memiliki kekasih baru. Anisa bahkan pernah mencoret Juwita sebagai anaknya, menyatakan bahwa perilaku putrinya telah berubah dan tidak lagi menghormati orang tuanya.
Konflik keluarga Anisa Bahar, terutama dengan Juwita, telah menjadi perbincangan hangat di media sosial. Pengaruh media sosial dapat memengaruhi citra publik seseorang, termasuk para selebriti. Dalam kasus Anisa Bahar, dampaknya terhadap karirnya di dunia dangdut mungkin menjadi perhatian tersendiri.