Jakarta - Lima musisi berikut ini pernah mengalami pengecualian oleh negara karena karya mereka dianggap provokatif.
Banyak musisi sering kali menyuarakan protes dan kritik terhadap pemerintah melalui lagu atau karya musik ciptaannya.
Biasanya kritik tersebut berfokus pada isu sosial. Namun, banyak dari gerakan ini yang dihalangi dengan alasan musik mereka dianggap provokatif.
Seniman termasuk musisi banyak berpendapat bahwa karya mereka merupakan refleksi dari kegelisahan masyarakat dan juga mewakili perasaan masyarakat terhadap kondisi negara saat itu.
Sehingga tak jarang karya-karya musisi yang dijadikan senjata untuk menunjukkan protes maupun kritik terhadap pemerintah.
Berikut ini adalah beberapa musisi yang pernah dicekal karena karya mereka dianggap berpotensi membahayakan pemerintah!
1. Slank
Pada tahun 2008, band Slank digugat oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) karena lagu mereka 'Gosip Jalanan'. Lagu ini merupakan bagian dari album Slank berjudul PLUR dan berisi dukungan Slank terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Meskipun masalah lagu ini telah diselesaikan, Slank mengalami kesulitan mendapatkan izin untuk tampil dari pemerintah.
2. Iwan Fals
Musisi legendaris ini memang lekat dengan karyanya yang kritis terhadap isu masyarakat dan pemerintah. Pada tahun 1984, Iwan Fals dicekal karena membuat dan menyanyikan lagu berjudul 'Mbak Tini'.
3. Elpamas
Band yang dibentuk pada tahun 1983 ini harus berurusan dengan pemerintah karena lagu-lagu mereka yang mengandung kritik sosial. Lagu mereka berjudul 'Pak Tua' menjadi kontroversi karena berisi tentang seseorang yang sudah tua tapi enggan pensiun. Video musik lagu ini juga dilarang ditayangkan di televisi.
4. Koes Bersaudara
Pada tahun 1959 hingga 1967, Soekarno melarang warganya menyanyikan lagu-lagu Barat dan memberlakukan hukuman bagi pelanggar. Koes Bersaudara pernah dipenjarakan oleh Soekarno karena melanggar larangan ini dengan menyanyikan lagu The Beatles dan Elvis Presley.
5. Bimbo
Sama seperti musisi lainnya, Bimbo juga menciptakan lagu yang mengkritik isu sosial berjudul “Tante Sun”. Lagu ini dilarang beredar di Indonesia karena dianggap sebagai sindiran terhadap istri-istri pejabat.