Jakarta – Seiring berjalannya waktu, musik funkot tak lagi hanya sekadar tren di media sosial, melainkan telah merambah ke seluruh lapisan masyarakat, khususnya anak muda yang tengah menggandrungi irama yang penuh gaya ini.
Dalam artikel ini, JagoDangdut akan mengajak pembaca untuk menjelajahi lebih dalam lagi mengenai musik funkot, dari makna istilahnya hingga sejarahnya yang penuh warna, serta menapak langkah ke sub-genre yang menjadikan musik ini semakin memikat.
Arti dan Asal Usul Funkot
- Instagram @clubdangdutracun
Mari kita mulai dari asal mula istilah "funkot." Dalam bahasa gaul, "funkot" singkatan dari "Funky Kota." Jadi, secara harfiah, istilah ini menggambarkan gaya funky yang berasal dari kota. Pertanyaan yang muncul: bagaimana istilah ini muncul di sorotan publik dan apa makna sebenarnya yang terkandung di dalamnya?
Ternyata, istilah ini erat kaitannya dengan genre musik elektronik yang lahir di Indonesia pada tahun 1990. Musik funkot memiliki keunikan tersendiri, bukan hanya sebagai ekspresi artistik, melainkan juga sebagai bagian dari budaya dan sejarah musik tanah air.
Sejarah Musik Funkot di Indonesia
- Youtube Akurama Records
Musik funkot lahir pada tahun 1990 dan dipopulerkan oleh grup musik Indonesia, Barakatak. Grup ini terdiri dari Aam Kecol (Aam Rama Kusumah), Didi Iphis (Die Iphis), dan Yayat Bogel (Yayat English).
Awalnya, Barakatak direkrut oleh Doel Sumbang, seorang musisi Pop Sunda. Namun, setelah pindah ke Jakarta, mereka beralih ke genre house music.
Perubahan genre ini terjadi ketika mereka diajak oleh seorang DJ dan produser musik, Rony Load, ke sebuah diskotek di Jakarta bernama Diskotik Zodiak.
Di sana, mereka mulai mencoba mengkonsumsi obat-obatan, dan inilah awal mula terciptanya musik funkot. Lagu hits pertama yang mereka ciptakan berjudul "Musiknya Asyik" pada tahun 1996.
Lagu ini terinspirasi dari sensasi konsumsi obat-obatan, dan menjadi titik awal popularitas genre musik funkot di Indonesia.
Ciri Khas Musik Funkot
- Berbagai Sumber
Musik funkot bukan sekadar irama yang asal-asalan; ia memiliki ciri khas yang membuatnya unik di antara genre musik lainnya. Dengan tempo berkisar antara 160 hingga 220 bpm (beat per menit), funkot menggabungkan unsur funky house dan dangdut. Suara perkusi seperti cowbell, woodblock, serta penggunaan Amen Break yang khas memberikan nuansa yang unik pada musik ini.
Sampel suara vokal seperti "ay!", "are you ready?", dan "one, two, three, four" turut menyemarakkan suasana dan menjadi ciri khas yang mudah dikenali oleh para penggemar musik funkot. Remix dan sampling dari musik populer Indonesia juga kerap terdengar, menambahkan keberagaman pada karya-karya dalam genre ini.
Sub-Genre Funkot
- Berbagai Sumber
Dangdut House: Sebagai evolusi dari musik funkot, dangdut house muncul pada tahun 2000-an. Genre ini merupakan perpaduan antara dangdut koplo dan funkot. Genre ini muncul pada tahun 2000-an ketika musik Funkot mulai kurang diminati di Indonesia khususnya di daerah perkotaan karena mulai maraknya produser musik yang memasukkan usur Funkot pada musik Dangdut Koplo. Pada genre ini, kecepatan musik sedikit berkurang dari Funkot, ditambah dengan lirik dan penggunaan synthesizer serta suara gendang yang lebih banyak dibandingkan Funkot. Kecepatan musik sedikit berkurang dari funkot, sementara lirik, synthesizer, dan suara gendang lebih dominan. Beberapa hits dalam genre ini termasuk "SMS" dari Ria Amelia dan "Belah Duren" dari Julia Perez.
Breakbeat Kota: Breakbeat Kota (biasanya disebut dengan Breakbeat Indonesia, Breakbeat Indo atau Indonesian Breakbeat). Muncul pada 2010-an setelah dangdut house, breakbeat kota menawarkan tempo yang lebih rendah, yaitu 130 bpm, dengan sukat 4/4. Hampir sama seperti Dangdut House, musik ini muncul karena Funkot sudah mulai ditinggali dikarenakan adanya perubahan pada gaya musik Funkot yang dimainkan para DJ di kota sehingga terdengar tidak jelas. Meskipun kontroversial karena penggunaan sampel musik tanpa izin, genre ini mencuri perhatian dengan lagu-lagu seperti "Aisyah Jatuh Cinta pada Jamilah."
Mengapa Funkot Menjadi Fenomena?
- instagram @diskoplosolo
Fenomena musik funkot tidak bisa dilepaskan dari dampaknya yang mendalam dalam budaya musik Indonesia. Keberhasilannya menarik perhatian bukan hanya para penggemar musik elektronik, tetapi juga penikmat musik dari berbagai genre lainnya. Rasa keterpukauan terhadap keunikan dan keberagaman musik funkot menjadi salah satu faktor utama yang membuatnya terus bergaung hingga hari ini.
Musik funkot tidak hanya menjadi medium hiburan semata, melainkan juga membawa dampak sosial dan kultural yang signifikan. Melalui lirik-liriknya yang terinspirasi dari kehidupan malam dan pengalaman konsumsi obat-obatan, musik ini mencerminkan realitas sosial masyarakat perkotaan. Pergeseran genre dari house music ke funkot oleh Barakatak mencerminkan dinamika perubahan budaya musik di Indonesia.
Seiring perkembangan teknologi dan era digital, musik funkot tidak hanya terbatas pada panggung-panggung diskotek atau festival musik. Kehadirannya semakin terasa melalui platform-platform digital seperti YouTube, Spotify, dan platform musik lainnya. Berbagai DJ dan produser musik lokal pun ikut serta mengangkat eksistensi musik funkot melalui karya-karya remix dan produksi orisinal mereka.
Breakbeat kota, sebagai sub-genre funkot, tidak terlepas dari kontroversi yang melingkupinya. Penggunaan sampel musik tanpa izin dan lirik yang kurang cocok untuk semua umur membuat genre ini menjadi sorotan. Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kontroversi ini juga turut memberikan warna pada musik breakbeat kota dan membuka diskusi seputar hak cipta dan etika dalam industri musik.
Kesimpulan
Dengan menggali lebih dalam ke dalam dunia musik funkot, kita dapat menyaksikan perjalanan yang menarik dan penuh warna dari genre ini. Dari makna istilahnya yang tersembunyi hingga sub-genre yang muncul seiring waktu, musik funkot tidak hanya menciptakan gebrakan dalam dunia musik Indonesia tetapi juga menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat perkotaan.
Fenomena musik funkot bukan hanya tentang tren musik sementara, melainkan juga tentang bagaimana musik dapat menggambarkan dan memengaruhi realitas sosial. Dengan terus mengapresiasi dan menelusuri kekayaan sejarah musik funkot, kita dapat lebih memahami perjalanan dan evolusi budaya musik Indonesia. Musisi dan penggemar musik dapat terus menggali kreativitasnya, membawa genre ini ke arah yang lebih maju, dan menjadikannya bagian integral dari kaya ragam musik Indonesia.
Sebagai sebuah fenomena yang menghentak dan memberi semangat, musik funkot telah mengukir namanya di dalam sejarah musik Indonesia. Dari perjalanan sub-genre dangdut house hingga kontroversi dalam breakbeat kota, funkot telah menandai dirinya sebagai bagian tak terpisahkan dari evolusi musik tanah air.
Generasi mendatang dapat melihat musik funkot sebagai sumber inspirasi untuk menciptakan karya-karya baru yang menggabungkan elemen-elemen klasik dengan inovasi kontemporer. Ini adalah panggilan untuk menjaga keberagaman musik Indonesia tetap berkembang, menciptakan ruang bagi berbagai genre untuk saling berkolaborasi dan menginspirasi.