Jakarta - Ivan Gunawan, desainer dan presenter yang akrab disapa Igun, baru-baru ini mengumumkan keputusannya untuk mundur dari acara Brownis yang tayang di Trans TV.
Keputusan ini diambil setelah ia mendapatkan teguran tertulis dari Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat karena penampilannya yang dianggap melanggar etika dan norma penyiaran.
Merasa Terintimidasi
- Instagram @ivan_gunawan
Igun mengaku sangat terpukul dan merasa karakternya diintimidasi oleh teguran KPI tersebut. Ia mengatakan bahwa ia sudah berkecimpung di dunia hiburan sejak lama dan tidak pernah mengubah karakternya.
Ia juga menilai bahwa teguran KPI tersebut tidak adil karena hanya menyebut namanya secara eksplisit.
"Jadi di postingan itu mereka dengan jelas menulis Ivan Gunawan, jadi ada namanya. Itu yang membuat aku berat, karena sebenarnya adanya aku di dunia entertainment sebelum ada, aku nggak ngerti deh apakah badan atau apa gitu. Aku juga nggak mau sebut siapa yang dalam tanda kutip negor aku, tapi ya sebelum mereka ada, aku udah ada duluan di televisi dan aku nggap pernah merubah. Aku nggak pernah merubah karakter aku," ujar Igun dilansir JagoDangdut pada 21 Januari 2024.
Igun menjelaskan bahwa karakternya di televisi memang selalu feminin dan ia mendapatkan popularitas karena hal itu. Ia mencontohkan bahwa pada tahun 2005-2010, ia pernah berperan sebagai Gugun Nona Igun yang sangat disukai oleh penonton.
Ia juga mengatakan bahwa ia tidak pernah berdandan seperti perempuan lagi karena faktor usia dan malu.
"Mungkin di tahun 2005-2010, karakter aku di televisi itu perempuan banget, kayak dulu tuh ada jadi gugun nona igun. Dan itu semua tuh aku benar-benar mendapatkan popularitasi dan pada waktu itu beum ada memang yang namanya sosial media. Instagram tuh kayaknya belum ada, apalagi TikTok," terangnya.
"Jadi kalau kenapa aku nggak berdandan lagi seperti pada zaman dahulu kala, ya mungkin semakin usia ya, makin tua jadi kan punya malu juga gitu. Jadi sekarang ini, aku kayaknya tahu deh batasan cara berpakaian aku tuh seperti apa?" tambah Ivan Gunawan.
Tak Ingin Membela Diri
- instagram: @ivan_gunawan
Igun juga menegaskan bahwa ia tidak melakukan pembelaan, tetapi hanya ingin bercerita. Ia mengatakan bahwa dalam syuting di televisi, ada banyak pihak yang terlibat, seperti produser, wardrobe, dan kreatif.
Ia mengklaim bahwa semua yang ia pakai dan katakan sudah ditentukan oleh produser dan disetujui oleh CEO dari salah seorang stasiun televisi.
"Dan lagi pula yang harus digarisbawahi, ini aku bukan melakukan sebuah pembelaan ya. Tapi aku berhak untuk bisa bercerita. Jadi kalau misalnya kita namanya syuting di televisi, itu kan ada produser, ada wardrobe, ada kreatif. Dan semua apa yang kita pakai, pertanyaan-pertanyaannya mau seperti apa, itu kan udah ditentuin sama produser, dan itu tayangan live," ungkap Igun.
"Kalau waktu itu produser aku tidak approve dengan apa yang aku pakai, harusnya dia punya hak untuk komen aku ada di situ. Dan pada waktu itu juga ada CEO dari trans dan segala macam gitu," lanjutnya.
Igun juga menceritakan kronologi kejadian yang membuatnya ditegur KPI. Ia mengatakan bahwa pada saat ulang tahun Brownis ke-6, konsep acaranya adalah back to 60's. Ia mengaku selalu ribut dengan orang wardrobe karena menurutnya mereka tidak well prepared. Ia mengaku sebagai desainer yang berpengalaman dan memiliki knowledge tentang fashion.
"Jadi itu kejadiannya pas lagi ulang tahun brownies ke-6, jadi konsep kita itu adalah back to 60's. Jadi aku tuh ceritanya, aku tuh selalu ribut sama orang wardrobe. Karena menurut aku orang wardrobe itu dia kerjanya, nggak well prepared. Kan gua desainer beb, puluhan tahun. Jadi gua tahu dong gua nanganin artis, gua nanganin bintang film, gua nanganin semua dong yang berkaitan dengan wardrobe," cerita Igun.
"Dan aku punya knowledge di situ loh. Karena orang bayar aku mahal untuk aku make over dan segala macam," sambungnya.
Igun mengaku bahwa ia melakukan research tentang baju 60's dan mendapat budget Rp10 juta dari stasiun TV untuk membuat baju. Namun, ternyata budget tersebut untuk empat orang.
Ia mengatakan bahwa ia modal sendiri untuk membuat baju dengan konsep 60's, tetapi tidak mendapat uangnya. Ia juga kesal dengan orang wardrobe dan akhirnya mendapat teguran dari KPI.
"Jadi kalau aku dapat briefingan, 'oke konsepnya sixties', ya aku nge-research dong, bajunya seperti apa sih? Dan pada waktu itu juga dari station kasih budget Rp10 juta untuk aku bikin baju. Dan ternyata 10 juta itu buat berempat," kata Igun.
"Kesalahan gua tuh didouble-double. Jadu udah gua modal sendiri tuh gua bikin baju dengan konsep sixties, teus gua juga nggak dapat juga uangnya. Gua juga gedek juga sama orang wardrobe, terus sampai endingnya gua mendapatkan teguran itu," keluhnya.
Igun juga menyinggung soal mahkota yang ia pakai saat acara tersebut. Ia mengatakan bahwa mahkota itu adalah bagian dari konsep sixties dan bukan sesuatu yang ia beli sendiri. Ia menilai bahwa KPI tidak mengerti tentang fashion dan menganggap mahkota itu sebagai kemunduran fashion. Ia mengatakan bahwa tim Brownis sudah berkali-kali datang ke kantor KPI untuk menjelaskan kronologisnya.
"Yang lebih parah adalah, mereka membahas tentang mahkota. Menurut aku tuh udah termasuk kemunduran fashion ya gitu. Dan ternyata tim Brownis tuh sudah berkali-kali dateng ke kantor tersebut dan menceritakan kronologisnya seperti apa," ucap Igun.
"Kalau mahkota, aku juga bukan orang gila, pergi ke mangga dua beli mahkota. Terus aku pakai mahkota. Gua juga bukan orang sinting, gua nggak se-sinting itu," tegasnya.
Mengundurkan Diri
- -
Igun mengatakan bahwa ia sudah bulat untuk mundur dari Brownis dan tidak ada unsur gimik di balik keputusannya. Ia berterima kasih kepada Trans TV dan rekan-rekannya di Brownis yang sudah memberikan tempat untuk berkarya selama ini. Ia juga berharap agar acara tersebut tetap sukses dan mendapat rating tinggi.
"Keputusan aku sudah bulat, ini bukan gimik, aku ngomong secara sadar, enggak emosi, enggak marah-marah. Aku merasa bahwa aku punya platform, aku menghidupi banyak orang dan aku mungkin merasa bahwa karier aku di entertainment, di Brownis, aku harus akhiri hari ini," ujar Igun.
"Semoga hari ini menjadi hari yang terbaik buat kita semuanya, terima kasih Ayu, terima kasih Wendy, Mbak Jes, aku tadi sudah ngomong sama Mbak Jes, walaupun Mbak Jes belum memberikan iya atau tidak, tapi itu aku kembalikan ke manajemen," pungkasnya.