5 Grup Dangdut Modern yang Digemari Generasi Z, Ada Favorit Kamu Gak? - JagoDangdut

5 Grup Dangdut Modern yang Digemari Generasi Z, Ada Favorit Kamu Gak?

Feel Koplo
Share :

Jakarta – Musik dangdut sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, telah menempuh perjalanan panjang sejak puluhan bahkan ratusan tahun lalu.

Memiliki akar dari berbagai pengaruh musik Timur Tengah - Mediterania, India, dan Melayu, dangdut telah menjadi bagian integral dari dinamika industri musik nasional.

Meskipun diawali oleh sosok-sosok legendaris seperti Rhoma Irama, Meggy Z, Iis Dahlia, dan Inul Daratista, perkembangan musik dangdut tidak pernah berhenti, terus bertransformasi melalui berbagai era dan mempengaruhi beragam lapisan pendengar.

Dalam dekade terakhir, khususnya pada era 2010-an akhir, terjadi pergeseran signifikan dalam persepsi masyarakat terhadap dangdut. Banyak aktor dari kalangan anak muda yang ikut terlibat dalam mengangkat martabat dangdut, berusaha agar genre ini diterima dengan baik oleh masyarakat luas.

Peran penting dari biduan-biduan milenial seperti Ayu Ting Ting, Via Vallen, dan Nella Kharisma turut memberikan kontribusi besar dalam misi ini.

Berikut ini JagoDangdut akan sajikan 5 grup dangdut modern yang dapat dijadikan inspirasi dan digandrungi banyak anak muda Indonesia.

1. NDX AKA

NDX AKA
Foto :
  • Instagram/NDX AKA

NDX AKA muncul sebagai hasil karya dua anak muda berbakat, Yonanda Frisa Damara dan Fajar Ari, asal Imogiri, Kabupaten Bantul, D.I Yogyakarta. NDX, singkatan dari Nanda Extreme, menghadirkan warna baru dalam dunia dangdut pada tahun 2014 dengan merilis video perdana berjudul "Bojoku Digondol Bojone".

Dari situ, popularitas NDX mulai meroket, mengundang perhatian publik terhadap karya-karya mereka. Bermodal pemutar mp3 dari laptop dan dua mikrofon, NDX AKA berhasil membangun basis penggemar yang kuat, menghadirkan lagu-lagu yang mendalam dan meresap di lantai dansa.

2. Prontaxan

Prontaxan
Foto :
  • Instagram @prontaxan_

Masih bersarang di tanah Yogyakarta, Prontaxan, yang terdiri dari Uji Hahan, Yahya Dwi Kurniawan, Egha, dan Lana Pranaya, muncul pada pertengahan tahun 2018 dengan misi mulia.

Mereka berusaha untuk meleburkan semangat indie anak muda dengan musik dansa, khususnya dangdut, yang lebih merakyat. Mengusung ciri khas musik Funkot atau Funky Kota, Prontaxan berhasil mengubah persepsi masyarakat terhadap dangdut dan koplo yang seringkali dianggap sebagai genre musik yang terpinggirkan di kalangan urban.

Karya pertama mereka, "Ekspresi Warga Indie vol. 1," yang merupakan remix lagu-lagu indie populer dengan gaya funkot, berhasil menarik perhatian dan mendapat apresiasi dari kalangan luas.

3. Feel Koplo

Feel Koplo
Foto :
  • Instagram/feelkoplo

Feel Koplo, yang dibentuk oleh Iksan dan Tendy pada tahun 2018, adalah sebuah proyek musik dangdut modern yang senantiasa berhasil menangkap dan menyajikan fenomena pop culture melalui karya-karya mereka. Grup ini menciptakan pengalaman mendalam bagi pendengarnya dengan meremix lagu-lagu pop lokal maupun internasional, seperti "Everytime" milik Boy Pablo, "New Light" dari John Mayer, hingga "Terbaik Untukmu" milik dekat.

Mini album pertama mereka, "A Culture A 6," yang dirilis pada 19 Maret 2021, menampilkan kolaborasi dengan tiga band ikonik asal Bandung, yaitu Closehead, Rocket Rockers, dan The Panturas. Dengan kreativitas yang meleburkan genre dan berkolaborasi dengan berbagai elemen musik, Feel Koplo membuktikan bahwa dangdut mampu menjadi kendaraan untuk menyampaikan pesan-pesan kekinian.

4. Pemuda Sinarmas

Pemuda Sinarmas
Foto :
  • Berbagai Sumber

Pemuda Sinarmas, nama lain dari Muhammad Fajrintio atau OUMBOWS, memulai kariernya pada tahun 2015 sebagai kolektor kaset dengan hobi membuat mixtape melalui tape lawas.

Dengan perjalanan yang cukup panjang, Pemuda Sinarmas berhasil mengembangkan diri menjadi seorang Pioneer Disc Jockey yang menggunakan pita kaset di era milenial. Sebagai salah satu inovator di bidangnya, Pemuda Sinarmas selalu membawakan musik lawas Indonesia dari berbagai genre, mulai dari Disco, Pop Keroncong, Funk, Dangdut, hingga Funkot.

Setelah lebih dari lima tahun bermusik dan meremix berbagai lagu, pada Desember 2020, Pemuda Sinarmas merilis single pertamanya berjudul "Kebut Asmara," membuktikan bahwa musik dangdut tetap dapat berkembang dan relevan dengan sentuhan modern.

5. Club Dangdut Racun

Club Dangdut Racun
Foto :
  • Instagram @clubdangdutracun

Club Dangdut Racun, yang dikomandoi oleh duo dangdut Gyan dan Tejo dari Kota Bandung, hadir dengan terobosan baru dalam membawa kembali kecintaan kaum milenial pada musik dangdut.

Menggunakan DJ Controller dan dua mikrofon, mereka menciptakan remix yang kental dengan unsur dangdut dari musik-musik terkini. Bahkan, lagu hit dari BLACKPINK berjudul "How You Like That" menjadi salah satu "korban" dari sentuhan kreatif Club Dangdut Racun. Album pertama mereka, "CDR Ampuh Vol.1," dirilis dengan sepuluh lagu populer yang diaransemen ulang dengan gaya dangdut koplo.

Kolaborasi dengan Pemuda Sinarmas dalam single terbaru berjudul "Remux Asmara" semakin menunjukkan bahwa Club Dangdut Racun tidak hanya mengikuti tren, tetapi juga menjadi pelopor dalam menciptakan suara dangdut modern yang segar dan menghibur.

Melalui perjalanan dan karya-karya yang dihasilkan oleh kelima grup dangdut modern ini, mereka telah berhasil menciptakan nuansa dangdut yang ramah di kuping anak muda. Dengan berbagai eksplorasi musikal, kolaborasi antar-genre, dan sentuhan modern, mereka menghadirkan kesegaran dalam genre musik dangdut yang selalu berkembang. Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan untuk merasa malu mendengarkan dangdut, karena para pemuda berbakat ini telah mengubah pandangan kita terhadap musik ini. Dangdut bukan lagi sekadar warisan masa lalu, melainkan sebuah perwujudan musikalitas masa kini yang mampu menghibur dan menyentuh hati generasi muda Indonesia.

Share :
Berita Terkait