Jakarta – Penyanyi dangdut Happy Asmara beberapa waktu lalu sempat menggemparkan publik.
Bagaimana tidak? Pasalnya sang biduan diduga mendapat gangguan dari makhluk halus saat manggung di Pasuruan, Jawa Timur pada Kamis, 28 September 2023 lalu.
Hal itu terungkap lewat beredarnya video di media sosial. Dalam video tersebut terlihat jelas ekspresi berbeda dari wajah Happy Asmara. Pada bagian matanya terlihat kosong, hingga banyak orang yang menyebutkan jika sang biduan kesurupan.
Kesurupan, fenomena yang telah lama menjadi perbincangan dan misteri di berbagai budaya. Meskipun terdengar mistis, kesurupan sering kali memiliki penjelasan ilmiah dan psikologis yang dapat membantu kita memahaminya.
Lantas apa yang membuat Happy Asmara bisa kesurupan? Berikut ini JagoDangdut akan mengulas apa itu kesurupan dan cara mengatasinya.
Happy Asmara Kesurupan
- TikTok
Dibalik kejadian tersebut, Happy Asmara mengaku sebelumnya memang sering mengalami kesurupan. Tetapi kejadian kemarin berbeda dari sebelumnya.
"Lama udah ga kumat, terakhir krn shoting di bromo. Nah ini lucunya pas Manggung woiiiiiii. Pas ngebuat kata" romantis jadi belibet ngomongin apa tu hantu pengennya," ungkap Happy Asmara lewat sebuah video di media sosial.
Belum lama ini Happy Asmara juga menjelaskan terkait dengan kejadian tersebut. Lewat live di TikTok, pelantun lagu 'Tak Ikhlasno' itu menyebutkan jika saat kejadian kemarin, dirinya sedang menstruasi atau PMS.
Dan hal itu bisa ataupun memungkinkan dirinya mendapat risiko gangguan dari makhluk tak kasat mata. Ditambah lagi Happy Asmara saat itu sulit untuk membaca ayat-ayat suci Al Quran.
"Semalam aku pengen baca-baca surat (pendek Al-Quran), aku kan lagi halangan jadi ya nggak bisa. Ya terbatas, mungkin cuma sholawatan," jelasnya.
Selain itu Happy Asmara juga menyebutkan jika sebelum kejadian itu bersama timnya mengunjungi sebuah lokasi yang cukup horor.
"Aku tiga hari itu syuting di tempat yang horor-horor. Sebenernya aku udah permisi. Tapi anak-anakku (kru) di sana tuh ngomongnya ngawur-ngawur di dalam gedung itu," kata mantan kekasih dari Denny Caknan itu.
Atas kejadian tersebut Happy Asmara pun jadi perbincangan netizen. Banyak yang salah fokus melihat penampilan sang biduan saat berada di atas panggung saat mendapat gangguan.
Selain itu ada juga beberapa kejadian ganjil seperti mati lampu dan lainnya saat manggung.
Apa Itu Kesurupan?
- freepik
Kesurupan, juga dikenal sebagai "trance possession" atau "channeling," adalah kondisi di mana seseorang tampaknya kehilangan kendali atas dirinya sendiri dan membiarkan entitas atau kekuatan lain mengendalikan tubuhnya.
Fenomena ini telah menjadi bagian dari banyak budaya dan tradisi, sering kali dihubungkan dengan kegiatan keagamaan atau spiritual.
Penyebab Kesurupan
- freepik
Faktor Psikologis: Kesurupan sering kali dapat dijelaskan melalui faktor psikologis. Stres, traumatis, atau tekanan emosional yang berlebihan dapat memicu respons tubuh yang tidak biasa, termasuk kesurupan. Seseorang yang mengalami ketegangan mental yang signifikan mungkin mengalami kebutuhan untuk "melarikan diri" dari realitas, dan kesurupan bisa menjadi bentuk pelarian tersebut.
Pengaruh Kultural dan Kepercayaan: Faktor budaya dan kepercayaan masyarakat juga dapat memainkan peran dalam kesurupan. Dalam beberapa komunitas, kesurupan dianggap sebagai manifestasi roh atau entitas spiritual. Ketika seseorang meyakini akan adanya pengaruh gaib atau kekuatan supranatural, ini dapat mempengaruhi cara tubuh dan pikiran bereaksi.
Gangguan Neurologis: Beberapa kasus kesurupan dapat terkait dengan gangguan neurologis tertentu. Sebagai contoh, epilepsi temporal lobe atau gangguan disosiatif identitas dapat menyebabkan perubahan perilaku yang menyerupai kesurupan. Konsultasi dengan profesional medis dan psikiater diperlukan untuk memastikan apakah ada dasar medis di balik gejala-gejala tersebut.
Cara Mengatasi Kesurupan
- freepik
Konsultasi dengan Profesional Medis: Jika seseorang mengalami serangan kesurupan atau perilaku yang tidak biasa, langkah pertama yang harus diambil adalah berkonsultasi dengan profesional medis. Pemeriksaan menyeluruh dapat membantu mengidentifikasi apakah ada gangguan fisik atau neurologis yang mendasari gejala kesurupan.
Konseling Psikologis: Bagi individu yang mengalami kesurupan sebagai respons terhadap stres atau trauma, konseling psikologis dapat menjadi metode pengobatan yang efektif. Psikoterapi dapat membantu mengidentifikasi dan mengatasi akar penyebab emosional yang mungkin memicu fenomena ini.
Pengelolaan Stres dan Kesehatan Mental: Meningkatkan kesehatan mental dan mengelola stres adalah langkah penting untuk menghindari kesurupan. Olahraga, meditasi, dan teknik relaksasi dapat membantu individu menghadapi tekanan hidup dengan lebih baik.
Pendidikan dan Kesadaran Kultural: Masyarakat perlu diberikan pendidikan dan kesadaran tentang aspek-aspek kultural dan kepercayaan yang mungkin mempengaruhi fenomena kesurupan. Memahami bahwa ada penjelasan ilmiah dan psikologis dapat membantu mengurangi stigma dan ketakutan yang terkait dengan kesurupan.
Kesimpulan
Kesurupan, meskipun sering dianggap sebagai fenomena spiritual atau gaib, dapat memiliki penjelasan ilmiah dan psikologis. Penting untuk memahami peran budaya dan kepercayaan masyarakat dalam fenomena kesurupan.
Kesadaran akan aspek-aspek ini dapat membantu mengurangi stigma dan ketakutan yang terkait dengan kesurupan. Pendidikan dan dialog terbuka tentang keragaman kepercayaan budaya dapat meruntuhkan dinding-dinding ketidakpahaman dan memberikan dukungan yang lebih besar bagi individu yang mengalami kesurupan.
Dalam kesimpulannya, kesurupan bukanlah sekadar masalah spiritual atau medis, tetapi merupakan hasil dari interaksi yang kompleks antara faktor-faktor psikologis, neurologis, dan kultural.
Pendekatan yang berhasil untuk mengatasi kesurupan melibatkan kolaborasi antara profesional medis, psikolog, dan masyarakat. Hanya dengan mengintegrasikan pemahaman ini dapat kita memberikan dukungan yang efektif dan holistik kepada individu yang mengalami fenomena kesurupan.
Perlu diingat bahwa setiap individu yang mengalami kesurupan adalah unik, dan pendekatan terhadap pengobatannya haruslah individual dan berbasis pada kebutuhan dan konteks spesifik. Dengan terus meningkatkan pengetahuan kita tentang kesurupan dan melibatkan masyarakat dalam dialog terbuka, kita dapat bergerak menuju pemahaman yang lebih dalam tentang fenomena ini dan memberikan dukungan yang lebih baik bagi mereka yang terpengaruh.