10 Lagu Terbaik 'The Godfather of Broken Heart' Didi Kempot - JagoDangdut

10 Lagu Terbaik 'The Godfather of Broken Heart' Didi Kempot

Didi Kempot
Share :

Jakarta – Didi Prasetyo, atau lebih dikenal sebagai Didi Kempot, merupakan salah satu ikon musik campursari yang berasal dari Jawa Tengah. Setelah melewati rentang waktu yang panjang di industri musik campursari.

Darah seorang seniman memang sudah mengalir dari keluarganya, Didi Kempot adalah anak dari seorang pelawak terkenal dari Solo, Ranto Edi Gudel atau orang-orang lebih mengenalnya mbah Ranto. Ia juga adik dari seorang pelawak senior Srimulat, Mamiek Podang.

Berbeda dengan ayah dan kakaknya, Didi lebih memilih untuk menjadi seorang penyanyi campursari dibandingkan menjadi seorang pelawak. Perlahan tapi pasti, kariernya terus menanjak dengan menjadi penyanyi campur sari kebanggaan kota Solo, di samping Gaesang (maestro keroncong).

Didi Kempot
Foto :
  • Instagram/didikempot_official

Memiliki suara yang khas dan lagu-lagu enak, namanya kian populer. Bahkan terdapat komunitas penggemar Didi Kempot yang bernama Sobat Ambyar, untuk penggemarnya sendiri disebut Kempoters.

Kini sebutan penggemar Didi semakin berkembang menjadi Sad Boys (untuk laki-laki) dan Sad Girls (untuk perempuan) bagi kalangan anak muda. Didi Kempot mendapatkan julukan sebagai "Lord Didi" atau ada juga yang menobatkanya sebagai Godfather of Broken Heart (Bapak Patah Hati Nasional).

Hal tersebut berkaitan dengan lagu-lagunya kebanyakan tentang cinta dan patah hatinya seseorang. Kini penggemar Didi terus berkembang hingga generasi anak muda. Hal ini membuktikan jika karyanya diminati lintas generasi.

Sekian lama melintang di musik campursari, Didi Kempot telah berhasil membuat banyak lagu seperti Cidro, Ambyar, Bocah Lola, Ngoyak Tresno, Janji Palsu, Tresno Sepisan, Pamer Bojo dan lainnya.

Pada tanggal 5 Mei 2020, yang bertepatan dengan bulan suci Ramadhan, Didi Kempot menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 7.30 wib d RS Kasih Ibu, Solo. Penyebab meninggalnya Didi Kempot sendiri diduga akibat kelelahan.

Untuk mengenang sang "The Godfather of Broken Heart," Berikut ini JagoDangdut sajikan 10 lagu terbaik Didi Kempot yang telah merajai hati pendengar.

10 Lagu Terbaik Didi Kempot

Konser Konangan Didi Kempot
Foto :
  • -

1. Sewu Kutho

Diantara sejumlah hits lain dari Didi Kempot, "Sewu Kutho" mungkin yang paling dikenal dan tak terlupakan. Diciptakan bersama Arie Wibowo, lagu ini telah mengorbitkan nama Didi Kempot di panggung musik Indonesia. Ciri khas lirik dan musik dari lagu ini menunjukkan keabadian karya Didi Kempot.

2. Layang Kangen

"Layang Kangen" menjadi lagu galau hits berikutnya dari Didi Kempot. Tetap setia dengan musik campursari, dengan sentuhan gendang dan seruling yang mengundang goyangan, lagu ini membawa pendengarnya dalam perpaduan antara irama yang menyenangkan dan lirik berbahasa Jawa yang penuh makna. Cocok untuk para pejuang LDR di luar sana yang merindukan sosok terkasih.

3. Suket Teki

Dengan lirik yang melankolis, "Suket Teki" menjadi salah satu lagu Didi Kempot yang paling mengharukan. Mengusung nada sendu dan emosional, lagu ini menceritakan tentang penghianatan dan kebohongan dalam cinta. Dengan metafora menarik, Didi Kempot berhasil menggambarkan kisah patah hati dengan keindahan kata-kata.

4. Banyu Langit

"Banyu Langit," yang dibawakan bersama Nella Kharisma, menjadi salah satu favorit #SobatAmbyar. Dengan lirik yang menggambarkan kerinduan akan sang kekasih, lagu ini memperkaya katalog lagu cinta Didi Kempot. Suara angin dan melodi yang menggoda hati menciptakan pengalaman mendengarkan yang menyentuh.

5. Stasiun Balapan

Lagu dangdut legendaris ini, "Stasiun Balapan," telah menjadi bagian tak terpisahkan dari karya-karya Didi Kempot. Melambungkan nama Stasiun Balapan Solo, lagu ini membawa suasana riang dan riuh dalam setiap penampilan. Dengan lirik yang menggambarkan kegembiraan di stasiun kereta, Didi Kempot menciptakan masterpiece yang tetap abadi.

6. Cidro

Siapa yang tak kenal dengan "Cidro"? Lagu ini telah menjadi salah satu hits paling monumental dari Didi Kempot, memuncak dalam popularitas sejak pertama kali dirilis pada tahun 1989. Sukses secara nasional dan internasional, "Cidro" adalah puncak dari kepopuleran sang maestro yang diraih berulang kali.

7. Tanjung Mas Ninggal Janji

"Tanjung Mas Ninggal Janji" adalah lagi satu dari serangkaian lagu Didi Kempot yang mengisahkan tentang penantian. Dalam konteks ini, penantian di Pelabuhan Tanjung Mas menjadi latar belakang yang menambahkan nuansa kisah cinta yang mendalam. Lirik yang penuh kesedihan dan aransemen musik yang terdengar mendayu berhasil menyampaikan emosi yang kuat.

8. Terminal Tirtonadi

Lagu "Terminal Tirtonadi," juga diciptakan oleh Arie Wibowo dan Didi Kempot, kembali mengangkat tema penantian. Kesamaan tema ini dengan lagu-lagu sebelumnya seperti "Tanjung Mas Ninggal Janji" dan "Stasiun Balapan" menunjukkan konsistensi dalam merangkai kisah cinta yang timeless.

9. Ambyar

Jika Anda menginginkan sesuatu yang sedikit berbeda dari musik campursari, "Ambyar" bisa menjadi pilihan yang tepat. Dengan sentuhan modern dalam iringan keyboard dan bass, lagu ini membawa nuansa yang lebih segar namun tetap setia pada tema patah hati. Meskipun lebih modern, "Ambyar" tetap mempertahankan esensi musik Didi Kempot.

10. Kalung Emas

"Kalung Emas" menandai eksplorasi Didi Kempot ke dalam aransemen musik yang lebih modern. Meskipun tidak sekuat musik campursari pada umumnya, lagu ini memberikan kesegaran baru dalam perjalanan bermusik Didi Kempot. Liriknya yang penuh puitis menghidupkan kembali tema patah hati dengan cara yang unik.

Kesimpulan:

Didi Kempot, atau yang akrab dikenal sebagai "The Godfather of Broken Heart," tak hanya dikenal sebagai seorang penyanyi biasa. Dalam perjalanan panjangnya di dunia musik, Didi Kempot menciptakan jejak yang mendalam dan membentuk perubahan besar dalam arena musik dangdut campursari di Indonesia. Perannya sebagai maestro tidak hanya tercermin dari popularitasnya yang terus meningkat, tetapi juga dari dampaknya terhadap persepsi anak muda terhadap musik campursari dan dangdut.

Sang maestro tidak hanya menciptakan lagu-lagu berirama campursari, tetapi juga membawa keunikan dalam lirik-liriknya. Karya-karyanya tidak lekang oleh waktu dan tetap abadi dalam benak pendengarnya. Lewat lagu-lagu seperti "Sewu Kutho," "Layang Kangen," dan "Suket Teki," Didi Kempot berhasil mengukir cerita cinta yang mendalam. Ia melibatkan pendengar dalam kisah-kisah patah hati yang penuh makna, menghasilkan lagu-lagu yang bukan hanya sekadar irama, melainkan cerminan perasaan dan pengalaman hidup yang nyata.

Bukan hanya dalam ranah musikal, Didi Kempot juga berperan dalam mempopulerkan budaya Jawa lewat lirik-liriknya yang kental dengan unsur bahasa Jawa. Bahkan bagi mereka yang tidak berasal dari Jawa, lagu-lagu Didi Kempot menjadi jendela unik untuk memahami kekayaan budaya Indonesia. Dengan begitu, ia tidak hanya menyumbangkan lagu-lagu indah, tetapi juga memperkenalkan warisan budaya Indonesia kepada dunia.

Musik Didi Kempot menjadi lebih dari sekadar lagu-lagu, ia menjadi penghibur dan teman setia bagi mereka yang merasa terluka. Dalam setiap nadanya, terkandung kehangatan yang menyentuh hati dan menyampaikan pesan kebijaksanaan. Ketika generasi muda mulai melirik kembali ke akarnya, mereka menemukan bahwa musik Didi Kempot tidak hanya tentang kehilangan, tetapi juga tentang kehidupan, cinta, dan keberanian untuk menghadapi patah hati.

Sebagai maestro, Didi Kempot telah meninggalkan warisan budaya yang tak terlupakan. Karya-karyanya tidak hanya dikenang sebagai lagu-lagu populer, melainkan sebagai bagian dari identitas musik Indonesia. Warisannya memikat hati bukan hanya pendengar di dalam negeri, tetapi juga mendunia, menjadikannya ikon yang abadi dalam sejarah musik dangdut campursari.

Share :
Berita Terkait