Menurut Inul, goyangan dan dandanan seksi yang umum di kalangan penyanyi dangdut pada masa itu menjadi norma. Rok mini, gaun panjang dengan ritsleting di pinggul, dan gerakan-gerakan yang mengundang kontroversi menjadi pemandangan umum di atas panggung. Bagi penyanyi dangdut yang tampil di daerah, ini dianggap sebagai hal yang lumrah dan bahkan diharapkan oleh penonton.
"Karena kan kalau penyanyi dangdut rata-rata seksi, pakai rok mini, ada yang celana dalamnya dikasih payet, joget sampai kelihatan celana dalamnya, kalau di daerah memang gitu, dan aku ngalamin banget karena teman-teman aku juga gitu," jelas Inul.
Goyangan yang diusungnya tidak hanya memikat, tetapi juga memberikan kesan kebugaran dan kesehatan, menghadirkan sesuatu yang berbeda dari goyangan dangdut pada umumnya.
"Nah kalau aku enggak. Kalau aku goyangnya aktraktif tapi sehat gitu. Jadi aku kesana kemari, dan orang itu heran," ungkap Inul Daratista
Inul Daratista menjelaskan bahwa istilah 'goyang ngebor' pertama kali disampaikan oleh Eko Patrio dan Tika Panggabean saat dirinya mulai tampil di stasiun televisi swasta nasional. Saat itu, Eko Patrio dan Tika Panggabean memberikan cap khas pada gaya goyangan Inul, yang dianggap unik dan berbeda dari penyanyi dangdut lainnya.
"Jadi yang mempopulerkan dulu itu mas Eko Patrio waktu aku nyanyi di RCTI, dia sama Tika Panggabean melihat 'Kok bisa sih kamu nyanyi goyangannya seperti itu', pokoknya heboh. 'Baru kali ini aku melihat penyanyi dangdut kayak begitu tingkahnya, kamu kayak orang ngebor, atas bawah, bawah atas', nah itu Eko Patrio yang sama Tika Panggabean yang ngasih stempel itu dan bukan aku yang menciptakan," bebernya.
Sebelum mendapatkan julukan "ratu goyang ngebor," Inul Daratista juga memiliki sejumlah gerakan joget lainnya. Namun, setelah mendapat julukan tersebut, goyang ngebor menjadi identitas kuat Inul Daratista dan diterima oleh masyarakat sebagai bagian tak terpisahkan dari pertunjukan dangdutnya.