Jakarta – Elvy Sukaesih, legenda dangdut Indonesia dengan 60 tahun pengalaman memberikan pandangannya terkait tren microphone mahal di kalangan penyanyi muda.
Meskipun mikrofon ratusan juta rupiah semakin populer, sang Ratu Dangdut menegaskan bahwa kualitas suara seorang penyanyi tetap tak tergantung pada harga perangkat tersebut.
Elvy Sukaesih, yang masih aktif di panggung off-air dan on-air, terus menunjukkan konsistensinya dalam berkarya di industri musik.
Meski banyak penyanyi baru muncul, Elvy menganggap mereka sebagai motivasi untuk terus berinovasi dan mendapatkan pekerjaan.
Pandangan Elvy Sukaesih Terkait Microphone Ratusan Juta
- Elvy Sukaesih IG
Banyak penyanyi muda kini mengoleksi mikrofon mahal dengan harga mencapai ratusan juta rupiah.
Namun, Elvy Sukaesih memiliki pandangan berbeda. Meskipun dia memiliki tiga mikrofon dengan harga yang tidak sebanding, kualitas suaranya tetap memukau.
"Umi punya tiga, harganya gak sampai segitu tapi umi nyanyi bagus-bagus aja," ungkap Elvy.
Menurut Elvy Sukaesih, kualitas suara seorang penyanyi tidak sepenuhnya dipengaruhi oleh microphone.
Pengertian tentang soundsystem dan bagaimana menyelaraskan trible, bass, dan elemen lainnya adalah kunci utama. Microphone mahal bisa menjadi senjata penyanyi muda, namun bagi Elvy, keahlian dalam memahami dan mengendalikan soundsystem lebih vital.
Kualitas Suara dari Diri Sendiri
- Elvy Sukaesih IG
Elvy Sukaesih menegaskan bahwa kualitas suara yang sejati berasal dari dalam diri penyanyi. Nyanyian yang berasal dari ruh dan jiwa, dengan penuh kesungguhan dalam notasi, tempo, dan penghayatan, adalah elemen kunci yang membentuk kualitas suara yang unggul.
"Kualitas suara itu yang bagus ya dari diri sendiri. Nyanyi dari ruh dan jiwa aja, harus sungguh-sungguh di notasi, tempo, dan penghayatan yang benar." beber Elvy Sukaesih.
"Dalami syairnya untuk kita resapi dan hayati saat menyanyi," pungkasnya.
Dengan pandangan yang tajam terhadap industri musik, Elvy Sukaesih menginspirasi generasi baru untuk fokus pada esensi seni dan penghayatan dalam berkarya, tanpa terlalu terpengaruh oleh tren peralatan mahal.