Jakarta - Fenomena koplo di Tanah Air kini sedang marak dan menarik perhatian para penikmat musik di Tanah Air. Berbagai lintas genre musik tak luput dari fenomena tersebut.
Lagu-lagu yang dibawakan tersebut dibawakan dengan menggabungkan unsur-unsur musik dangdut dan pop, dengan tempo yang cepat dan irama yang menghentak. Terlebih dengan bunyi-bunyian pendek dari backing vokal khas koplo yang semakin membakar semangat para pendengarnya.
Bahkan genre musik yang dulu dianggap 'kampungan' itu kini sudah bisa diterima oleh anak-anak muda lewat fenomena koplo tersebut. Para musisi dangdut bernuansa koplo pun ikut semakin populer.
Bahkan genre dangdut koplo di era ini sudah bisa dikatakan menjadi genre musik pop. Bahkan lagu yang pada umumnya menggunakan bahasa Jawa itu selalu berhasil menghipnotis para penikmat musik meskipun ada keterbatasan bahasa yang digunakan.
Hal ini pun menjadi pertanyaan kenapa lagu dangdut koplo bisa disukai para anak muda? Yuk baca artikelnya di bawah ini!
Bunyi Gendang yang Menghipnotis
- YouTube: Aneka Safari Records
Seperti diketahui, genre musik dangdut koplo belakangan ini selalu menjadi raja di berbagai layanan musik digital. Lagu-lagu tersebut pada umumnya menggunakan bahasa Jawa.
Meskipun begitu lagu-lagu tersebut tidak hanya dinikmati oleh orang-orang Jawa. Bahkan banyak orang yang suka lagu-lagu tersebut meskipun tidak mengerti bahasa apa yang disampaikan lagu koplo.
Melansir dari wawancara Pramborsfm, musik dangdut sendiri memiliki energi yang bisa menghipnotis para pendengarnya. Meski tidak mengerti makna lagu tersebut, irama gendang yang enerjik membuat para pendengarnya ikut bergoyang.
“Untuk gue yang sehari-hari pake bahasa Indonesia, dengerin musik koplo suka dapet kosakata baru dari bahasa daerah yang sebelumnya gue gatau,” ucap Abdul seorang karyawan swasta.
"Nah kan gue bukan orang Jawa nih, kurang ngerti sama bahasanya. Tapi kalo gendang sudah dimainkan mau ngerti apa engga gue tetep goyang,” sambungnya.
Warna Baru
- Instagram/feelkoplo
Meskipun didominasi oleh lagu-lagu dengan berbahasa Jawa yang dibawakan oleh Denny Caknan, Happy Asmara, Yeni Inka dan lainnnya, ada juga fenomena koplo yang juga membuat sub aliran dangdut ini semakin disukai oleh anak-anak muda.
Salah satu yang cukup terkenal adalah grup yang bernama Feel Koplo. Feel Koplo adalahgrup musik ini berasal dari Bandung dan terdiri dari Maulfi Ichsan, sebagai master of ceremony (MC), dan Tendi Ahmad, sebagai disc jockey (DJ). Feel Koplo sendiri lahir pada bulan November 2018.
Mereka dikenal karena kreativitasnya dalam memadukan genre musik dangdut koplo dengan musik elektronik yang kekinian. Dangdut koplo sendiri adalah musik dangdut dari daerah Pantai Utara Jawa (Pantura) yang berasimilasi dengan kesenian musik tradisional Kendang Kempul dari daerah Banyuwangi, Jawa Timur dan irama tradisional khas Jawa Tengah.
Kemunculan Feel Koplo telah berhasil memasuki berbagai lini anak muda, seperti di live musik café dan club, hingga ke pentas musik. Mereka juga dikenal karena kerap meramu ulang lagu-lagu pop Indonesia menjadi bernuansa dangdut.
Fenomena tersebut bisa disebut sebagai faktor yang membuat musik-musik koplo bisa diterima di kalangan anak muda, yang secara angka mendominasi jumlah penduduk di Indonesia.
Selain Feel Koplo, ada juga NDX A.K.A duo yang berhasil menyuguhkan warna baru dangdut koplo yang menggabungkan dengan aliran musik hip hop.
Kontroversi
- Instagram @rhoma_official
Kendati begitu, fenomena dangdut cover lagu dengan versi koplo tidak sepenuhnya disambut baik, salah satunya Rhoma Irama, yang dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak berkenan kalau lagu-lagu ciptaannya dinyanyikan versi koplo.
Dalam keterangannya, Rhoma Irama menyinggung soal hak cipta. Pelantun lagu 'Judi' itu tidak serta memberikan izin orang lain meramu karya-karyanya. Ia pun menegaskan untuk tidak menggunakan aransemen lagu-lagu koplo karena alasan bisa merusak esensi lagu-lagu ciptaannya.
Tak hanya Rhoma Irama, Jerinx SID juga pernah bersuara soal hal serupa. Penabuh drum tersebut pernah mengungkapkan rasa keberatannya setelah Via Vallen membawakan lagu 'Sunset di Tanah Anarki' tanpa izin terlebih dahulu. Jerinx merasa “ruh” dari lagu tersebut akan hilang jika dibawakan dalam versi lain.