Jakarta - Cak Sodiq adalah musisi dangdut koplo yang telah lama melalang buana di industri musik Tanah Air. Mengawali karir sebagai seorang seniman jalanan, Cak Sodiq sendiri tak menyangka bahwa karirnya dalam bermusik bisa sebesar ini.

Berawal daari pengamen hingga menjadi musisi yang dikenal di Nasional, lika-liku perjalanan hidup sudah banyak ia lalui. Dari kisahnya tersebut, ia pun berpesan kepada anak-anak muda yang sedang berjuang.

Berkaca dari perjalanan karir Cak Sodiq, yuk ikuti kisah pentolan Orkes Melayu New Monata itu meniti karirnya di industri musik dangdut.

'Berubah'

Jauh sebelum namanya dikenal, Cak Sodiq sempat menggeluti sejumlah profesi untuk bertahan hidup, seperti misalnya tukang nasi goreng, kuli, dan hingga mengamen.

Darah seni yang dimilikinya didapat dari sang ibu yang berprofesi sebagai seorang sinden lokal. Dirinya pun sudah mulai bermusik sejak SD. Hingga akhirnya sudah mulai bernyanyi dari panggung ke panggung sejak tahun 1998.

"Saya nggak ada cita-cita pengen jadi penyanyi yang dikenal orang. Mulai SD sudah ngamen," kata Cak Sodiq dilansir JagoDangdut dalam wawancaranya bersama Kick Andy.

Cak Sodiq terlahir dari keluarga yang kurang berkecukupan. Bahkan saat masih duduk di bangku sekolah dasar ia bersekolah tanpa menggunakan sepatu.

"Masa kecil biaya sekolah orang tua sudah susah untuk ngebiayai, bahkan sekolah SD itu nggak pake sepatu," cerita Cak Sodiq.

Sadar akan kondisi tersebut, Cak Sodiq sebagai seorang anak laki-laki ingin mengubah nasibnya. Ia pun teringat tentang sebuah pepatah yang menjadi dasar keputusannya tersebut.

"Manusia tidak akan berubah selagi manusia tidak mau berubah"

Ujian Hidup

Keputusan Cak Sodiq pun berbuah hasil. Dirinya sudah mulai dikenal oleh masyarakat luas dan mendapatkan banyak tawaran manggung. Namun di lain sisi, pundak Cak Sodiq harus jadi lebih kuat lagi, lantaran sang istri jatuh sakit.

Di mana Cak Sodiq harus membagi waktu dalam karirnya yang sedang naik daun, di sisi lain dia juga harus merawat sang istri yang sakit stroke. Mau tidak mau Cak Sodiq harus membagi waktu menjadi kepala rumah tangga sekaligus ibu rumah tangga.

"Jadi selama 14 tahun itu aku ngerawat sama anak-anak. Kalau di luar saya jadi mas Sodiq kalau di rumah jadi mbak Sodiq," ungkapnya.

Kendati begitu, Cak Sodiq tetap menjalani hidupnya dengan penuh harapan. Ia yakin ujian hidup yang ia hadapi akan mendapat balasan dari Sang Pencipta.

Berkat kegigihannya, Cak Sodiq pun sudah cukup berhasil hingga mampu membeli sebuah mobil. Kesuksesan tersebut pun diceritakan kepada mendiang istrinya agar semangat untuk sembuh. Namun takdir berkata lain, sang istri tutup usia 26 September 2018 lalu.

Puncak Karir

Sebagai seniman jalanan yang mengawali karir dengan tarif manggung Rp 15 ribu, Cak Sodiq kini bisa meraup puluhan juta rupiah untuk satu kali tampil. Dengan tarif tersebut, Cak Sodiq pernah mendapat 47 pekerjaan dalam satu bulan.

"50 juta. Durasi kita 1 jam, nyanyi kita 10 lagu," jelas Cak Sodiq.

"Pernah (47  kali manggung dalam satu bulan), kalau sama kru uangnya kita bagi sama kru. Kalau kita bintang tamu beda lagi," tambahnya.

Pendapatan tersebut rupanya bukan menjadi salah satu penghasilannya. Ia bercerita serin mendapat saweran dengan jumlah uang yang sangat fantastis.

"Luar biasa sawerannya, untuk warga Pati, Rembang sangat luar biasa sosialnya, Madura. Madura itu satu malam bisa Rp 100 juta loh," kata Cak Sodiq.

Tidak hanya di dalam negeri, Cak Sodiq sendiri sudah tampil di beberapa negara. Tak pernah memiliki impian menjadi terkenal, Cak Sodiq merasa seperti sedang bermimpi saat manggung di luar negeri.

"Pernah (ke luar negeri), di Hongkong, Singapura, Malaysia. Seperti mimpi, saya nggak kebayang. Ini Hongkong apa mimpi. Ya maklum lah kita kan seniman jalanan," Cak Sodiq bercerita.

"Untuk orang-orang KBRI yang ngundang kita. (Penonton) orang Indonesia, histeris aku dipeluk sama mereka. Maklum artisnya paling ganteng saya di situ. Kalau ada laki-laki lain 'nggak," candanya.

Pesan Cak Sodiq Untuk Anak Muda

Dari cerita singkat perjalanan hidup Cak Sodiq, tentunya kegigihan dan konsistensi adalah kunci penyanyi dangdut berambut gimbal itu bisa mencapai puncak karirnya.

Sebagai seorang musisi dangdut yang sangat diperhitungkan, Cak Sodiq memberikan wejangan kepada anak-anak muda yang sedang berkarir di bidang apapun untuk tidak berputus asa.

Ia yakin bahwa kerja keras tidak akan pernah menghianati hasil. Di samping itu sabar dan ikhlas juga memiliki pengaruh penting untuk seseorang yang sedang membangun karirnya.

"Untuk anak-anak muda jangan pernah putus asa. Karena apa yang kita punya apa yang kita miliki itu hasil kerja keras kita, kuncinya kita harus sabar dan ikhlas," kata Cak Sodiq memberikan wejangan.

"Ingat! Kesabaran mutiara untuk seseorang, ketidaksabaran petaka bagi seseorang"