“Saya jujur ya ada sedikit sedih dan kecewa karena kebanyakan yang menghujat itu anak-anak gen z Sumedang. Saya emangkan asli orang Sumedang dan saya pengin kayak duh jujur saya sedih kok mentalnya begitu, kok hanya melihat sebelah mata,” ujar Ucie Sucita.
Penyanyi dangdut ini juga menyoroti komentar pedas dan ejekan melalui media sosial yang dinilai kurang bijak dan tidak memahami situasi sebenarnya. Meskipun ada potongan video yang menunjukkan antusiasme beberapa korban gempa yang turut bergembira dengan aksi dangdutnya, Ucie Sucita tetap merasa disalahpahami.
“Saya sebenarnya lebih care tapi kok bisa, bahasanya kaya influencer Sumedang kenapa dia menghujat, kalau menghujat bahasa lebih 'kak sebaiknya bla bla bla' gituloh ini bahasanya engga enak aja,” ungkapnya.
Meski mendapat kritik, Ucie Sucita tetap mempertahankan niat baiknya untuk membantu kampung halamannya yang sedang dilanda musibah gempa bumi. Keputusannya menyanyi di tenda pengungsi didasari oleh permintaan langsung dari para korban gempa yang menginginkan hiburan.
Dengan menjelaskan niat baiknya dan menyampaikan kekecewaannya terhadap hujatan yang dialaminya, Ucie Sucita berharap dapat meredam kontroversi dan tetap fokus pada tujuan positif dari aksi kemanusiaannya.