Jakarta – Debat Putaran Pertama Calon Presiden 2024 pada 12 Desember 2023 menjadi sorotan utama masyarakat Indonesia, dan Nikita Mirzani tidak tinggal diam.
Memberikan komentar tajam terkait penampilan dua calon presiden, Anies Baswedan dan Cak Imin, Nikita Mirzani menyuarakan pandangannya yang kontroversial.
Sebagai warga Jakarta, Nikita Mirzani menilai kinerja Anies Baswedan selama menjabat sebagai Gubernur DKI kurang memuaskan.
Kritik Anies Baswedan dan Cak Imin
- Nikita Mirzani IG
Dalam komentarnya yang tegas, Mirzani mengkritik proyek instalasi seni bambu yang pernah diusulkan oleh Anies Baswedan. Ia menduga bahwa proyek tersebut hanya merupakan pengalihan anggaran tanpa dampak positif yang jelas bagi masyarakat.
"Bapak Anies Baswedan aja jadi Gubernur DKI nggak jelas," ujar Nikita Mirzani, seperti yang dikutip dari VIVA, Jumat 15 Desember 2023.
Wanita yang kerap disapa Nikmir tersebut menyindir penggunaan dana publik untuk proyek-proyek yang dinilainya tidak memberikan manfaat nyata kepada masyarakat. Ia menambahkan bahwa beberapa inisiatif yang dilakukan Anies Baswedan, seperti instalasi bambu, tidak memberikan hasil yang terlihat.
"Cuma bikin rajutan-rajutan dari bambu lah. Uang ngga tahu perginya ke mana-kemana. Apa yang dia bikin juga ngga kelihatan," tegas Nikita Mirzani.
"Kita ngomong pake logika saja sama pake biji mata yang kita lihat," sambungnya
Tidak hanya Anies Baswedan, Nikita Mirzani juga menyentuh isu terkait Calon Wakil Presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin. Mirzani menyatakan bahwa Cak Imin memiliki ambisi kuat untuk menjabat sebagai tokoh terkemuka di negara ini.
Menurutnya, Cak Imin sudah beberapa kali gagal menduduki posisi menteri dalam pemerintahan Joko Widodo, sehingga maju sebagai Calon Wakil Presiden mendampingi Anies Baswedan.
"Terus kalau wakilnya karena dia punya dendam membara ya. Dari dulu dia pengen jadi menteri. Dari dulu dia kan pengin jadi salah satu kabinet bapak Jokowi," kata Nikita Mirzani.
Nikita Mirzani menduga bahwa janji-janji yang mungkin diberikan kepada Cak Imin untuk menduduki posisi menteri tidak terwujud, dan hal ini dapat disebabkan oleh "aura gelap" Cak Imin yang tidak banyak diketahui orang.
"Memang namanya aura ya, aura itu ngga bisa dibohongi, mungkin karena aura dia gelap kali ya. Jadi yang tadinya dia mungkin dijanjikan sesuatu, pas dilihat auranya dia awur-awuran akhirnya diganti dengan orang lain," pungkasnya.