Jakarta – Rhoma Irama menjadi ikon tak terbantahkan dalam dunia musik dangdut Indonesia, pernah menjadi sorotan saat tiba-tiba menolak penyematan mahkota di atas panggung.
Insiden ini menciptakan sensasi di industri musik dangdut dan mengungkap sisi keberanian Bang Haji dalam mempertahankan integritasnya.
Rhoma Irama dan musik dangdut seperti dua hal yang tak dapat dipisahkan. Sebagai sosok yang disegani, Rhoma Irama telah menjelma menjadi Raja Dangdut Indonesia selama puluhan tahun. Namun, sebuah momen menarik terjadi saat ia bersama Elvy Sukaesih tampil di konser musik bersama di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
"Kalo boleh saya cerita ya Elvy, waktu kita pentas bersama setelah 26 tahun, kemudian kita tampil di Taman Mini," kata Rhoma Irama.
Tolak Penyematan Mahkota Sebagai Raja Dangdut
- YouTube: Rhoma Irama Official
Kejadian menarik terjadi ketika Gubernur DKI Jakarta saat itu, Sutiyoso tiba-tiba menyiapkan mahkota untuk Rhoma Irama di atas panggung.
Sang Gubernur dengan bangga memberikan mahkota sambil menyematkannya pada sosok Raja Dangdut.
Rhoma Irama mengingatkan kata-kata Bang Yos saat detik-detik penyematan mahkota,
"Beliau mengatakan 'saya mencantumkan ini pada Pak Haji sebagai Raja Dangdut," ceritanya.
Namun, Rhoma Irama menolak mahkota tersebut dengan tegas, menyampaikan bahwa gelar Raja Dangdut bukanlah sesuatu yang diberikan oleh pejabat, melainkan sebuah penghargaan dari masyarakat.
"Itu saya tolak, karena saya bilang 'loh gelar itu bukan dari pejabat, tapi dari masyarakat'," tegas Rhoma Irama.
Di awal wawancara, Rhoma Irama juga mengungkapkan bahwa gelar Raja Dangdut bukanlah hasil dari keputusan seorang pejabat, melainkan merupakan penghargaan yang diberikan oleh masyarakat yang menilai karya dan kontribusinya dalam musik dangdut.