Meski ia membuka diri terhadap berbagai kemungkinan mahar, Dewi Perssik menekankan pentingnya mensyukuri apa pun yang diberikan oleh pria yang akan menjadi pasangannya.
"Tapi kalau misalkan harus sederhana, ibaratnya sesuai dengan kemampuan, ya aku alhamdulillah," beber Dewi Perssik.
Namun, di balik kesederhanaan tersebut, Dewi Perssik mengakui bahwa ia masih merasakan trauma untuk memulai kembali kehidupan berumah tangga.
Sebagai seorang yang pernah mengalami perceraian, ia mengakui ketakutannya untuk gagal kembali. Oleh karena itu, Dewi Perssik berharap dapat menemukan pasangan yang bukan hanya menjadi suami tetapi juga imam yang baik.
"Kalau aku mau cari suami itu banyak. Aku kan cari imam yang bisa contohin aku yang bagus, bisa mengarahkan aku yang baik. Karena kan aku itu kan perempuan keras kepala, jadi aku tuh harus bisa dapat sesosok imam." katanya.
Dewi Perssik menyadari pentingnya memilih pasangan yang memiliki keimanan yang kuat dan dapat memberikan arahan sesuai dengan nilai-nilai agama. Dalam pandangannya, seorang pria yang memiliki pemahaman agama yang baik dapat menjadi pilar dalam membimbing dan memahami dirinya yang keras kepala.
"Jadi aku gak bisa berkutik kalau (debat), oh ya dia ngerti agama dia paham, jadi aku harus seperti apa dan gimana," pungkas Depe.