Jakarta - Nasida Ria adalah grup legendaris yang sudah melanglang buana di belantika musik Tanah Air. Selama 4 dekade menyanyian lagu-lagu kasidah, karya-karya grup asal Semarang, Jawa Tengah itu masih banyak diminati oleh penikmat musik.
Terlebih dengan hadirnya media sosial TikTok yang beberapa waktu lalu membuat lagunya menjadi kembali populer yang berjudul 'Tahun 200'. Seperti apa? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Makna Lagu Tahun 2000
- Instagram/nasidariasemarang
Beberapa waktu lalu, TikTok diramaikan dengan backsound dari grup Kasidah bernama Nasida Ria lewat lagunya yang berjudul 'Tahun 2000'. Lagu tersebut muncul pada tahun 1982 lalu yang justru semakin menggambarkan keadaan saat ini.
"Tahun 2000 kerja serba mesin
Berjalan berlari menggunakan mesin
Manusia tidur berkawan mesin
Makan dan minum dilayani mesin"
Dalam penggalan tersebut, lirik 'Tahun 2000' benar-benar menggambarkan kondisi seperti saat ini. Di mana setiap manusia selalu bergantung dengan mesin di setiap sektor maupun segala aktivitas.
Meski ada kemungkinan maksud mesin yang ditujukan pada saat itu tidak seperti di era sekarang. Namun, lagu tersebut memiliki kesinambungan yang pas dengan kondisi di zaman ini.
"Penduduk makin banyak,
Sawah ladang menyempit
Mencari nafkah smakin sulit
Tenaga manusia banyak diganti mesin,
Pengangguran merajalela.
Sawah ditanami gedung dan gudang,
Hutan ditebang jadi pemukiman
Langit suram udara panas
Akibat pencemaran"
Bak pisau bermata dua, kemajuan teknologi yang digambarkan dalam lagu tersebut memiliki keuntungan dan juga ancaman. Dengan berkembangnya teknologi yang mempermudah kegiatan manusia, di lain sisi juga membunuh profesi yang tadinya dikerjakan oleh tenaga manusia.
"Wahai pemuda remaja
Sambutlah tahun 2000
Penuh semangat
Dengan bekal ketrampilan,
Serta ilmu dan iman
Bekal ilmu dan iman"
Meski terkesan menyeramkan, lewat lagu tersebut Nasida Ria juga mengingatkan para generasi muda untuk tidak menyerah begitu saja. Nasida Ria berharap para generasi muda untuk terus bersemangat dalam memperdalam ilmu dan iman sebagai bekalnya untuk menghadai kemajuan teknologi.
Meskipun diciptakan pada tahun 1980-an lalu, lagu tersebut sangat menggambarkan kondisi saat ini. Kemudahan yang didapat manusia dalam perkembangan teknologi justru dapat menimbulkan angka pengangguran karena tenaga manusia sudah bisa digantikan dengan kecerdasan buataan semakin canggih.