Meski terkesan agak kasar untuk diucapkan, namun karena kedewasaan cara menerimanya maka mereka tidak marah. Namun demikian kata “cocote” berarti “bibir” yang dapat mengucapkan kata-kata humor ataupun marah sehingga akan sangat efektif jika dikondisikan untuk dijaga agar tidak keluar kata-kata yang menyakitkan atau membuat orang lain tersinggung.
“Ya, liriknya itu sarat akan pesan dan nasehat, kayak ngajarin atau ngasih tahu ke orang kalau punya bibir atau mulut ya diajarin dan dikondisikan, karena mulutmu harimaumu,“ ucap pelantun lagu “Lagi Syantik” itu.
Tantangan Untuk Siti Badriah
- Jd/ Kevin Septian Pratama
Telah berhasil lewat kolaborasinya bersama dengan RPH, ini menjadi pengalaman pertama kalinya untuk Siti Badriah menyanyikan lagu Jawa dengan gaya rap.
“Lagu terbaru aku ini memang berbeda, karena liriknya berbahasa Jawa, agak susah sih tapi ya gak sampai kena typus juga, karena kan aku memang orang Sunda, dan memang aku belum pernah menyanyikan lagu Jawa dan kenapa enggak coba hal yang baru, lagian pas take vokal ada vocal director Mas Yogi yang menemani aku,” lanjut Siti Badriah.
Semula memang Siti Badriah tidak menyangka akan membawa lagu terbaru berbahasa Jawa ini. Ia mengaku ada kesulitan tersendiri dalam pelafalan bahasanya seperti kata; “Cangkemmu”, “Landuwe” sehingga lidahnya harus digigit dan ada penekanan kata yang berbeda dengan bahasa Sunda. Tapi, menurut Sibad semua itu merupakan tantangan baru buatnya dan dia sangat menyukainya.