Jakarta - Bagi masyarkat di Indonesia, tentunya kosakata biduan sendiri sudah tidak asing lagi terdengar. Kata biduan tersebut merujuk kepada sebuah profesi dari industri musik dangdut Tanah Air.
Namun, sebagian besar orang gagal paham dengan makna sesungguhnya arti dari biduan itu sendiri. Di mana biduan sendiri lekat dengan penyanyi dangdut wanita yang berpenampilan seksi.
Lantas, apa arti biduan? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Apa itu Biduan?
- Duo Biduan
Kata biduan sendiri erat kaitannya dengan musik khas Indonesia yakni dangdut. Musik yang hampir selalu hadir di acara pernikahan, malam 17 Agustus 1945, dan banyak lainnya.
Biduan dangdut wanita selalu dihadirkan untuk menghibur dan memecah suasana lewat lagu dan musik yang mereka bawakan. Hingga sampai saat ini, musik dangdut sendiri semakin dikenal dan populer di Indonesia.
Musik dangdut sendiri dulu melalui berbagai macam perubahan dan juga trend dalam perkembangannya. Seperti beberapa tahun yang lalu, musik dangdut sering kali menampilkan biduan-biduan yang seksi untuk menarik minat para penontonnya.
Meskipun dangdut di zaman ini sudah berbeda jauh, namun kata biduan sendiri masih identik dengan penyanyi dangdut wanita yang sering menampilkan goyangan seksi. Sehingga kata biduan kerap merujuk kepada penyanyi dangdut dengan pakaian mini dan goyangan yang seksi.
Menrutu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biduan sendiri memiliki arti yang berbeda dari persepsi masyarakat. Biduan adalah seorang penyanyi yang terutama diiringi oleh musik.
Dalam arti tersebtu, dapat dikatakan seseorang tidak bisa dikatakan sebagai biduan jika orang itu tidak bernyanyi. Lekat dengan gender wanita, biduan sendiri tidak merujuk pada gender tertentu.
Seiring berjalannya waktu, makna kata 'biduan' telah berubah dan berkembang sesuai dengan perkembangan budaya dan hiburan di Indonesia. Meskipun dalam KBBI, definisi kata tersebut tetap seperti yang disebutkan di atas, dalam konteks yang lebih luas, istilah 'biduan' sering mencakup beragam arti dan konotasi yang mungkin tidak selalu positif. Ini mencerminkan bagaimana bahasa dan budaya selalu berubah dan berkembang seiring waktu.