Jakarta - Sebentar lagi Indonesia akan merayakan pesta demokrasi. Memasuki pemilu 2024 mendatang, partai politik pun mengincar sejumlah artis-artis untuk menggencarkan kampanye mereka.
Hal tersebut seperti sudah menjadi tradisi yang dilakukan oleh sejumlah partai di Indonesia. Setiap artis dari berbagai lintas genre kerap menjadi incaran partai-partai politik. Bahkan tak jarang juga para musisi itu maju menjadi calon legislatif.
Lantas, mengapa para musisi sering dilibatkan dalam sebuah kampanye politik? Berikut ini artikelnya!
Musisi dan Politik
- YouTube/Rhoma Irama Official
Telah terjun di industri musik Tanah Air dan banyak menyalurkan sejumlah musisi terkenal, Rahayu Kertawiguna ikut menyoroti fenomena artis yang selalu menjadi incaran partai untuk berkampanye.
Melalui laman Nagaswara, Rahayu Kertawiguna mengungkapkan sejumlah alasan parta politik selalu melirik para musisi. Bahkan sudah menjadi traidisi sejak jaman orde baru.
Menurut pandangan Rahayu Kertawiguna, musik sendiri merupaan bunyi-bunyian yang memiliki daya tarik sendiri. Sehingga apa yang disajikan oleh para musisi bisa menarik perhatian yang menjadi fanatisme.
Selain itu, musik sendiri juga bisa menjadi media komunikasi politik. Banyak musisi di Tanah Air yan gmelayangkan kritik lewat lagug yang mereka ciptakan. Tidak hanya itu, partai politik pun berlomba-lomba menciptakan jingle mereka sendiri agar lebih mudah di kenal.
Seperti musisi-musisi di luar negeri yakni Bono, U2, Bob Dylan dan lainnya yang melayangkan kritik sosial dan politik lewat karyanya.
Dasarnya, musisi sendiri mempunyai daya tarik sendiri untuk khalayak. Sehingga saat pesta demokrasi tiba, para musisi mulai dilirik oleh partai poolitik dan bisa mempengaruhi keputusan politik untuk para pendengarnya.