JagoDangdut – Memasuki tahun politik, para politisi kian rajin menyambangi sosok Raja Dangdut Rhoma Irama. Namun Rhoma mengungkapkan bahwa ia saat ini berfokus pada dua hal, yaitu kegiatan dakwah dan bermusik.
Sehingga di tengah riuhnya panggung politik menjelang Pemilu 2024, terutama soal dukunga ke Capres dan Cawapres, ia memilih untuk tetap bersikap netral.
"Kini, prioritas saya adalah dakwah dan musik. Dalam hal politik, saya memilih untuk tetap netral," tegas Rhoma Irama ketika ditemui setelah memberikan ceramah di Universitas Brawijaya (UB) Malang beberapa waktu lalu.
Rhoma dalam perjalanannya di dunia politik pernah memiliki hubungan dekat dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan bahkan mendirikan Partai Islam Damai Aman (Idaman).
Meskipun demikian, Partai Idaman gagal memenuhi ambang batas parlementer, sehingga pada tahun 2019 ia bergabung dengan Partai Amanat Nasional (PAN).
Saat ini, Partai Idaman sudah resmi dibubarkan dan tentu saja tidak lagi aktif dalam Pemilu Serentak 2024.
Namun, tidak dapat disangkal bahwa Rhoma Irama tetap memiliki daya tarik dalam dunia politik dan dikenal sebagai figur yang mampu mendapatkan dukungan pemilih.
Terbukti, beberapa Partai Politik pernah menggandengnya sebagai juru kampanye, dan tokoh-tokoh penting dalam dunia politik juga sering berkunjung ke rumahnya.
Pengaruh Rhoma di jagat politik sesungguhnya bukan baru-baru ini terjadi. Jejaknya sebagai politikus telah merentang sejak era Orde Baru.
Rhoma Irama matang dalam dunia politik dan memahami spektrum politik di Indonesia. Banyak pengamat yang sekaligus penggemarnya, menilai kapasitas Rhoma Irama layak disebut bapak bangsa.
Sosok berjiwa besar dan pemaaf kepada orang yang telah menyakitinya dan dapat diterima oleh semua kalangan.
Pancasilais sejati. Beberapa lirik lagunya mengajak pada penguatan nilai-nilai Pancasila. "Terapkan demokrasi Pancasila Sebagai landasan negara" (Hak Azazi, 1978) dan "Selaraskanlah dengan Pancasila" (Pembaharuan, 1987).
Rhoma Irama paham betul cita-cita bangsa. "Bukankah cita-cita bangsa Mencapai negeri makmur sentosa" (Indonesia, 1980).
Pandangan politik Rhoma Irama lebih jauh dapat dilihat dari podcast kanal YouTube dengan nama Rhoma Irama Official dengan tajuk "Bisikan Rhoma" yang tayang seminggu sekali dan tayangan wawancara yang ditayangkan kanal elektronik lainnya.