Jakarta - Happy Asmara membagikan cerita saat dirinya kehilangan kendali atas tubuhnya saat sedang manggung alias keusurupan. Hal itu dialami oleh pemilik nama asli Heppy Rismanda Hendranata itu saat manggung di Ngopi bareng Pintu langit, Pasuruan.
Pengalaman tersebut pun diceritakan oleh biduan itu lewat unggahan Instagram Storynya. Meski berkaitan dengan hal-hal mistis, rupanya kesurupan sendiri ada penjelasan secara medisnya loh. Seperti apa? Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini!
Kesurupan Secara Medis
- instagram: @happy_asmara77
Seorang psikolog, Joice Manurung membahas kesurupan dalam dunia psikolog. Joice Manurung mengatakan bahwa kesurupan disebut sebagai Disosiatif Trance Disorder atau DTD dalam terminologi psikolog.
"Ini disebut sebagai DTD, Disosiatif Trance disorder. Itu bahasa psikologisnya, dan para psikiater juga menggunakan terminologi ini untuk menggambarkan kondisi seseorang yang tadi kita sebut sebagai kesurupan," jelas Joice Manurung.
Lebih lanjut, Joice pun menjelaskan kondisi DTD di mana seseorang mengalami kondisi tanpa di senga dan di sadari terlepas dari realita. Sehingga ada perubahan perilaku sementara dari indivudi yang mengalaminya.
Hal tersebut dipengaruhi dari banjirnya hormon-hormon di otak yang menimbulkan sensasi sehingga lepas dari realita. Yang membuat penderita DTD berubah secara perilaku, penampilan, reaksi terhadap lingkungan.
"Karena ada kata disosiatif pada DTD, intinya dia lepas dari realita yang sedang dia jalani. Seseorang yang kesurupan itu bisa jadi siapa saja, bisa jadi apa saja," sambungnya.
Soal tentang perbuahan yang terjadi pada pengidap DTD, orang tersebut akan menjadi apa atau siapa yang ada dalam bank memorinya.
"Karena ada kata disosiatif pada DTD, intinya dia lepas dari realita yang sedang dia jalani. Seseorang yang kesurupan itu bisa jadi siapa saja, bisa jadi apa saja. Yang dalam hal ini apa saja dan siapa saja itu sebenarnya sudah pernah ada di memorinya. Jadi dia tidak mungkin jadi sesuatu yang dia tidak pernah kenal di memorinya," ungkap Joice Manurung.
"Terkait apa yang pernah muncul, dan dia tidak minta, karena itu biasanya proses recalling-nya. Itu tidak dia pilih itu tidak sengaja, gitu. Ya muncul saja di otaknya, biasanya karena apa yang dia tahu," kata Joice Manurung.
Kemudian Joice Manurung menerangkan, bahwa banyak orang kesurupan yang terjadi di tempat-tempat ramai. Bahkan, menurutnya jarang sekali terjadi kesurupan terjadi saat seseorang sedang sendiri.
"Kalau kita liat lagi dari sosio kultural, unsur patologi psikologi ini umumnya penderita dtd itu ada di situasi yang banyak orang di sekitarnya. Jarang terjadi ya kalau lagi sendirian. Jadi kalau dikaitkan lagu dengan unsur psikologinya, ada dua aspek, pertama dia ingin mengalami sebuah kondisi rileks. Lalu yang ke-2 ada upaya mendapatkan atensi dari orang sekitarnya," kata Joice Manurung.
"Jadi kalau mengalami kesurupan, orang bereaksi membantu atau melihat orang hal lain melakukan hal yang sama. Sehingga dia mendapatkan sebuah pusat perhatian. Nah ini dia butuhkan tanpa dia sengaja," tandasnya.