Keberhasilan ini menunjukkan potensi besar Dangdut di pasar musik digital global. Dangdut memiliki potensi besar untuk bersaing dengan fenomena global seperti K-Pop.
Meski demikian, pengamat musik, Aldo Sianturi, menekankan bahwa Dangdut masih membutuhkan pengembangan lebih lanjut sebelum masuk secara penuh ke pasar dunia.
Orisinalitas, narasi, musik, dan lirik Dangdut harus mampu menarik perhatian publik internasional. Untuk mencapai hal ini, Aldo mengusulkan adanya inkubator musik yang terus menguji respons terhadap setiap lagu Dangdut. Identitas Dangdut juga harus dapat divisualisasikan sehingga mudah dipahami oleh audiens internasional.
Di dalam negeri, pasar Dangdut telah mencapai captive audience, terutama di kalangan bawah dan menengah. Namun, pasar kalangan atas masih relatif kecil dan belum tergali sepenuhnya.
Aldo juga menyoroti pentingnya dukungan dari pemerintah untuk mengangkat Dangdut ke tingkat global. Selama ini, promosi Dangdut lebih banyak dilakukan oleh radio, televisi, dan penyelenggara acara.
Namun, platform-platform digital seperti TikTok dan YouTube telah membuka peluang baru untuk mengoptimalkan eksposur Dangdut di ranah global.
Dengan strategi yang tepat dan dukungan yang kuat, Dangdut memiliki potensi besar untuk menjadi salah satu ikon musik Indonesia yang dikenal secara luas di dunia.